9. Menyebalkan

156 67 21
                                    

"Gak masalah gak pacaran, yang penting dia udah pernah minum air dirumah gue"

***

"kalo misalkan gue ketemu mereka berdua gue mau pasang muka jutek, muka di lipet biar ngerasa bersalah semua, serah! pokoknya gue marah banget" ucap Arumi ketika masuk dari gerbang sekolah.

Untungnya hari ini dia gak telat masuk, sebab pagi nya ia diantar ayahnya ke sekolah karena ayahnya sedang libur kerja kantoran.

Masuk lah Arumi kekelas, dilihatnya Cici dan mika belum ada dikelas mungkin mereka dikantin. Hal lumrah bagi Arumi kalau mereka kekantin pagi-pagi.

Namun tampak ada cowok yang duduk dan diam saja. Ya, siapa lagi kalau bukan Angga. Tapi untungnya disana tidak ada Fadel, jadi kecil kemungkinan mereka bakalan berantem lagi. Arumi pun duduk di kursinya dan diam sejenak.

"Pokoknya gue harus pasang muka jutek" gumam Arumi dalam hati.

Setelah berapa menit berlalu datanglah Fadel. Fadel menatap Angga dengan tajam, pasti tentunya mereka masih memendam emosinya. Namun untungnya mereka gak berantem lagi. Cici datang bersama muka dan langsung membuat Arumi kaget.

"Arumi!! jadi gimana sama ikut ekstrakurikuler kemaren?" Tanya Cici.

"Enggak. Gue batal ikut"

"Kalo kalian mau ikut yaudah ikut aja, tapi gue enggak"jawab arumi.

"Beneran? Ntar nyesel loh"potong mika.

"Lebih dari kata beneran. Gue males jadi jangan maksa gue yah" ucap Arumi dengan senyum yang terlihat terpaksa.

Mika dan Cici pun mengiyakan kemauan Arumi yang gak ikut ekstrakurikuler seni. Fadel dan Angga sedari tadi diam tak ada gerakan sedikit pun, tak lama itu bel masuk berbunyi menandakan jam pelajaran dimulai. Karena hari ini Jumat, pulang dengan waktu yang cepat yaitu jam 11:00.

"Oke. Angga, ibu minta sama kamu besok silahkan kamu cari dan kumpulkan buku matematika yang ada di perpustakaan ya"pinta buk Agi.

"Iya buk.."jawab Angga singkat.

Tak lama pun bel pulang berbunyi, semua keluar ruangan kelas. Arumi juga sudah duluan keluar kelas untuk menunggu taksi yang datang.

"Arumi!?"

"Iya!?" Jawab Arumi sambil menengok ke belakangnya. Dan ternyata itu adalah Angga.

"Kenapa Lo, mau nagih ganti rugi gitar Lo?"

"Enggak. Gue mau ngomong sama lo" jawab Angga.

"Udahlah, gak penting"

Arumi bergegas pergi namun ditahan oleh Angga.

"Bisa gak sih Lo gak usah ngeselin sehari aja, disaat mood gue lagi bagus"

"Gue cuma mau ngomong maaf atas yang kemaren. Gue gak minta Lo ganti rugi gitar gue yang rusak, kemaren gue udah benerin gitar gue"potong Angga.

Namun kata-kata itu tidak dihiraukan Arumi, karena Arumi sibuk dengan melihat satu taksi yang kelihatan itu adalah taksi arah pulang kerumah nya. Dan Arumi pun ketinggalan taksi gara-gara Angga.

"Lah! itu taksi gue, bang! tungguin gue mau pulang" teriak Arumi dipinggir jalan.

"Lo dengerin gue gak sih?" Tanya Angga.

"Enggak! Gue mau pulang, gara-gara Lo gue ketinggalan taksi tau gakk. Dasar emang!!" Jawab Arumi dengan kesalnya.

"Yaudah, naik kemotor gue"

"Apa?"

"Naik. cepet!!"

"Apaan"

"Heh budek, naik ke motor gue!!"

Arumi & Angga [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang