13. Rasa

119 52 13
                                    

"Bang, mau beli mikrofon 2" ucap Angga.

"Okeh bentar ya, saya ambil dulu" Abang penjual.

"Nih, duit nya bang. makasih bang!" kata Angga. Dia pun pergi menuju parkiran motor.

"Udah?" Tanya arumi.

"Udah dong, kenapa emang?" jawab angga.

"Gak. gak kenapa Napa, aneh aja minta ditemenin sama gue ke tokoh mikrofon ternyata sebentar doang!" ucap arumi.

"Udah, kagak usah ngomel dah Lo! kita nganter mikrofon nya ke rumah Fadel dulu, abis tuh, baru kita pulang" gumam angga.

"Iya. terserah Lo!" Jawab Arumi kesal.

Mereka bergegas pergi menuju rumah Fadel untuk memberikan mikrofon tersebut. Arumi yang hanya pasrah mengikuti Angga pergi.
Sampailah mereka dirumah Fadel.

"Fadel!!" Teriak Angga memanggil fadel.

"Heh!! Rumah orang ini. Jangan teriak kenceng banget Lo goblok!" Arumi menepuk bahu angga.

"Iya, bentar!" jawab suara dari dalam rumah.

"Tuh kan, denger dia. Lo nya aja lebay" potong angga.

Fadel keluar membuka pintu, dilihatnya sudah ada Arumi dan Angga membawa dua mikrofon. Tapi matanya tertuju pada Arumi yang terlihat kesal.

"Nih, mikrofonnya. udah gue beli"ucap angga.

"Em, oke makasih, Lo bedua mau duduk dulu?!"ajak Fadel pada Angga dan arumi.

"Enggak usah Del, kita mau pulang"

"Ya, kan nga?"jawab arumi. Angga pun mengangguk kan kepala.

"Oh, oke  kalo gitu. hati-hati ya!!"jawab Fadel dikit sedih.

Mereka pun pergi, Fadel yang sedikit sedih karena Arumi menolak ajakannya untuk duduk sebentar dirumahnya. Entah apa yang membuat Arumi menolak itu, tapi hal sepele ini membuat Fadel berfikir yang tidak-tidak.

"Apa mereka mau jalan bedua ya?"

"Tapi gak mungkin sih, kan tadi Arumi bilang mau langsung pulang, tapi bisa jadi mereka mau jalan"

"Yah, mungkin gue belom bisa buat Deket banget sama Arumi kayak dia sama Angga, tapi gue bakalan selalu ada buat ngelindungin lo kalo seandainya Angga marah-marah lagi sama Lo mi!!"

"Gue ngerasa lo adalah cewek pertama yang bener-bener mau gue lindungi, dengan cara gue sendiri"

Sampailah mereka dirumah arumi, sambil melepas helm di kepala Arumi, Angga bertanya pada Arumi.

"Kenapa Lo ngak mau mampir dulu bentar tadi dirumahnya Fadel?"tanya angga.

"Gue capek, gue mau pulang!"

"Gara-gara Lo juga gue capek!"jawab Arumi singkat.

"Nyalahin gue Mulu Lo!!"

"Udah, sana pulang, capek gue ngomong sama Lo"suruh Arumi pada angga.

"Iya, Munaroh. gue pulang dulu, bye!!"kata Angga sambil berteriak didepan wajah arumi.

"NAMA GUE ARUMI!!"Arumi membalasnya.

"NAMA GUE ANGGA" Teriak Angga sambil menjalankan motornya.

"Nyebelin banget dah!" Gumam Arumi kesal.

Arumi pun masuk ke rumahnya, menuju kamar ia memegang handphone nya dan membuka WhatsApp nya. Terlihat WhatsApp nya dengan Angga tadi pagi membuat nya tertawa, entah apa yang ada dipikiran nya dia terlihat khawatir pada Angga.

"Ada-ada aja deh gue, pasti dia ge'er banget"

"Ya ampun, tugas gue belom selesai semua lagi"

"Aduh matematika juga, besok juga olahraga ada praktek. Astaga, capek gue!!"

Arumi pergi mengambil handuk dan bergegas mandi. Dengan tujuan ingin menyegarkan kepalanya yang semakin pusing dengan keadaan tugas yang sangat menumpuk.

Note:
Kenapa ya Fadel sebegitu sedih nya?
So, Happy reading:)

Septi Rahmawati

Arumi & Angga [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang