"Akan ku lukis kisah indah ini selamanya"
***
Pagi ini Arumi sudah selesai sarapan bersama ayahnya. Arumi sibuk merapikan dasinya lalu pergi keluar. Ayahnya sudah berdiri diluar untuk mengantar Arumi sekolah.
Namun, ternyata ada orang lain yang menjemput Arumi. Siapa dia? Ayah Arumi langsung membukakan pagar rumah dan Arumi dengan cepat mengikuti langkah kaki ayahnya. Dan ternyata itu adalah Angga.
"Angga!" Seru Arumi, memperlihatkan senyumnya.
Angga turun dari motor dan menghampiri ayah Arumi dan Arumi. Saat bersalaman pada ayahnya Arumi, ayahnya malah menepuk bahu Angga dan tersenyum.
"Jagain anak om." Pinta om Surya.
Angga melihat ke arah Arumi. Lalu kembali menatap om Surya.
"Iya om. Angga bakal jagain Arumi. Angga janji!" Janji Angga.
"Inget. Masih pacaran! Nggak boleh berlebihan! Ngerti?" Kata om Surya mengingatkan Angga dan Arumi.
"Iya ayah. Nggak akan berlebihan." Jawab Arumi.
"Yaudah, kayaknya ayah harus duluan pergi ke kantor." Arumi mengangguk dan membiarkan ayahnya memasuki mobil lalu pergi ke kantor.
Angga yang dari tadi menatap Arumi terlihat kebingungan dan heran. Arumi yang melihat sikap Angga itu pun juga merasa aneh.
"Kenapa sih?" Tanya Arumi.
"Pita nya mana?" Tanya Angga.
Ternyata Angga mencari dimana pita yang ia berikan kemarin. Padahal Arumi berjanji akan memakainya. Tapi, kali ini Arumi tidak memakai pita itu.
Arumi terkekeh, "ada kok." Jawabnya.
Angga mengerutkan keningnya. "Kalo ada, kenapa nggak dipake?" Tanyanya lagi.
Arumi mengambil dari saku bajunya dan memberikannya pada Angga.
"Karena, aku mau seorang Angga Mahendra yang songong ini pake in nya." Kata Arumi.
Angga tertawa kecil lalu ia mengambil pita dari tangan Arumi, ia pasangkan dengan rapih di rambut Arumi.
"Cantik banget!" Puji Angga.
"Udah deh. Yuk!" Ajak Arumi lalu mereka pergi ke sekolah.
***
Sampai di sekolah, Arumi dan Angga sudah berjalan menuju kelasnya. Betapa terkejutnya, Fadel, Mika dan Cici sudah menunggu di depan kelas. Sepertinya mereka tahu kalau Arumi dan juga Angga pergi ke sekolah bersama.
"Hai! Tumben banget duduk di depan kelas?" Sapa Angga.
"Kita nungguin kalian lah!" Jawab Mika.
Arumi tertawa. "Emangnya buat apa? Kita artis juga bukan!" Ucap Arumi membuat Angga tertawa lalu merangkul Arumi sampai Arumi kaget.
Fadel, Mika, dan Cici terkejut melihat tingkah Angga yang merangkul Arumi.
"Nanti di kantin kita berdua mau traktir kalian!" Kata Angga percaya diri, menatap Arumi.
Cici membulat kan matanya. "WHAT!? SERIUS? LO NGGAK BERCANDAKAN, NGA?!" Teriak Cici pada Angga.
"Beneran!" Jawab Angga.
Fadel menghampiri Angga dengan tersenyum bahagianya. "Berhasil?" Tanyanya dengan memegang bahu Angga. Angga mengangguk senang.
Fadel membuat rangkulan Angga lepas dari Arumi dan membuat Angga memeluknya sebagaimana persahabatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arumi & Angga [Completed]
Novela Juvenil"kenapa Lo biarin orang lain cinta sama gue? Sedangkan, Lo tahu apa jawaban gue buat dia!" "Dimana perjuangannya? Dan, kenapa bukan Lo yang berjuang?" "Atau justru, harapan gue aja yang beranggapan kalau Lo suka sama gue? Padahal nggak ada rasa sama...