Judul Awal: The First and Last Ramadan
[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
[DON'T COPY MY STORY]
Kenapa? Karena hukumnya haram sayang, 😉😊 karena ini murni hasil dari pikiranku sendiri, dan nyari idenya itu nggak gampang 😊
Carlista Rona, seorang ga...
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan comment. Setidaknya untuk menghargai karya penulis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAB 13 MALAM PERTAMA
Jika rasa kasihanmu berujung pada hati yang terluka Lebih baik kamu membenciku saja ~Carlista Rona~
Setelah perjalanan yang tidak begitu lama, akhirnya sepasang suami istri itu sampai di rumah barunya. Rizal masih dengan kebiasannya yang cuek, berjalan lebih dulu, meninggalkan Lista begitu saja. Gadis itu pun dituntun oleh bi Yuli. Sedangkan Bunda Haya yang memaksa ikut mengantarkan mereka segera mengejar anaknya. Dia menyentuh bahu Rizal hingga laki-laki itu berhenti dan membalikkan badannya.
"Ada apa, Bun?"
"Ingat, kamu suami Lista sekarang. Kamu juga udah dewasa, kamu pasti tahu apa aja tanggung jawab dan kewajibanmu sebagai suami." Bunda Haya menolehkan kepala anaknya menghadap Lista.
"Coba lihat, apa pantas bi Yuli yang mengurusi Lista? Terus gunanya kamu jadi suami apa?" Rizal terdiam, merenungi ucapan bundanya. Ada sedikit rasa kasihan saat matanya menatap mata yang tidak tahu arah itu.
"Sekarang kamu yang tuntun istrimu."
Bunda Haya mendorong Rizal agar mendekati Lista. Laki-laki itu lagi-lagi terdiam saat sudah di depan Lista. Bi Yuli yang terkejut dengan kedatangannya pun langsung menghentikan langkahnya.
Dahi Lista mengernyit. "Ada apa, Bi? Kenapa berhenti?"
Bi Yuli diam, dia menatap Rizal seolah bertanya kenapa laki-laki itu menghampiri mereka.
Setelah selesai dengan pikirannya sendiri, Rizal akhirnya mengulurkan tangan kanannya untuk menggenggam tangan Lista.
"Ini tangan siapa, Bi?" tanya Lista polos.
"Lepas aja, Bi. Biar Rizal yang tuntun." Bi Yuli mengangguk, dia menuruti permintaan suami dari majikannya.
Lista mematung saat mendengar suara Rizal tepat di sebelahnya. Apalagi saat merasakan genggaman tangannya yang hangat, tidak seperti hatinya. Jika kalian bertanya bagaimana perasaannya sekarang, pasti kalian tahu jawabannya. Lista sangat bahagia. Kini dia bisa merasakan genggaman dari orang yang dicintainya lagi setelah lima tahun lamanya. Bahkan karena terlalu bahagia, Lista sampai meneteskan air matanya.
"Ayo, jalan," ajak Rizal. Lista mengangguk semangat.
Mereka pun berjalan bersama sambil bergandengan tangan. Bi Yuli dan Bunda Haya yang melihat keduanya langsung tersenyum lebar, mereka juga ikut bahagia. Walaupun itu hasil paksaannya, Bunda Haya yakin, suatu hari nanti, hati anaknya akan luluh, dia akan mengakui perasaannya sendiri.
Rizal tiba-tiba berhenti saat sudah sampai di depan kamar. Laki-laki itu melirik ke kanan dan kiri, kamar mana yang akan ditempati olehnya. Dan ada satu lagi yang ada di pikirannya sekarang.