Judul Awal: The First and Last Ramadan
[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
[DON'T COPY MY STORY]
Kenapa? Karena hukumnya haram sayang, 😉😊 karena ini murni hasil dari pikiranku sendiri, dan nyari idenya itu nggak gampang 😊
Carlista Rona, seorang ga...
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan comment. Setidaknya untuk menghargai karya penulis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAB 19 BERDAMAI
Setiap peristiwa yang kau alami, Pasti ada hikmah yang bisa kau ambil ~Carlista Rona~
Chanan menepuk-nepuk bahu Reza. Laki-laki itu belum menghentikan tangisannya. Reza benar-benar syok. Apalagi mengingat Rizal yang selalu mengabaikan Lista hanya karena masih terperangkap dengan kisah lama. Padahal Reza tahu. Di dalam hatinya, Rizal masih cinta dengan Lista. Buktinya dia tidak pernah dekat dengan perempuan lain.
"Bang Rizal harus tahu, Kak," ucapnya sesenggukan.
"Jangan, Za," tolak Lista.
"Enggak, Kak. Bang Rizal harus tahu. Reza yakin, Bang Rizal masih cinta sama Kak Lista."
"Justru itu, Za," ucap Lista, "kalau Rizal masih cinta sama aku, dia pasti akan sedih, Za. Aku nggak mau itu terjadi," lanjutnya.
"Ya udah, Kak Lista dirawat aja, biar sembuh."
"Nggak, Za. Aku nggak mau Rizal berpikiran yang macam-macam lagi."
"Nanti Reza bantu."
Lista tetap menggeleng dalam tangisannya, dia tidak mau. Dia ingin jadi istri yang berbakti di sisa-sisa hidupnya. Kalau dia tidak bisa jujur mengenai penyakitnya, setidaknya dia tidak membuat Rizal marah karena pergi dari rumah.
Reza dan lainnya tidak tahu harus berucap apa lagi. Mau tidak mau mereka memang harus menuruti keinginan Lista.
Setelah menghentikan tangisannya, Reza mengantar Lista pulang. Dia tidak langsung pulang, katanya ingin menemani Lista agar tidak kesepian. Dan benar saja, saat bi Yuli mengurus pekerjaan rumah, Reza menemani Lista di ruang keluarga.
"Kak, aku pengin curhat," ucapnya manja.
Lista tersenyum, Reza sudah besar, tapi manjanya masih seperti dulu. "Iya, kenapa?"
"Reza tadi tuh abis diputusin, Kak. Padahal Reza rela lari-larian buat ketemu dia yang lagi sakit, tapi dia malah lagi sama cowok lain."
Lista tersenyum lagi, Reza sudah kenal cinta rupanya. "Ya udah, berarti dia bukan perempuan baik," jawabnya santai.
"Tapi, Reza udah sayang banget sama dia, Kak."
Lista tersenyum tipis, dulu dia juga begitu saat diputuskan Rizal. Tapi itu karena kesalahannya sendiri. Kasus Reza berbeda dengannya. "Udah nggak papa. Masih banyak perempuan yang baik, Za."
"Sekarang kamu ambil hikmahnya aja. Kamu harus introspeksi diri. Mungkin kamu pernah buat kesalahan sampai dia milih orang lain."
"Kalaupun enggak, kamu harus bersyukur, berarti Allah mau nunjukin kalau pacarmu itu nggak baik buat kamu, Za. Untungnya dia masih pacar, coba kalau Allah nunjukinnya pas dia udah jadi istri kamu, pasti lebih sakit, kan?"