Judul Awal: The First and Last Ramadan
[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
[DON'T COPY MY STORY]
Kenapa? Karena hukumnya haram sayang, 😉😊 karena ini murni hasil dari pikiranku sendiri, dan nyari idenya itu nggak gampang 😊
Carlista Rona, seorang ga...
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan comment. Setidaknya untuk menghargai karya dari penulis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAB 3 LEMBARAN BARU
Tidak ada yang tidak mungkin ketika Allah sudah turun tangan untuk mengatasi masalahmu ~Muhammad Chanan Abraham~
Hari ini Lista memulai harinya dengan semangat. Dia akan memulai lembaran baru dalam perjalanan hidupnya sebagai seorang muslimah. Sepertinya, perkataan bi Yuli benar. Allah ingin membuatnya lebih semangat dalam berhijrah. Dan hal itu dibuktikan olehnya hari ini.
Gadis cantik itu kini tengah memakai dalaman jilbabnya. Katanya satu helai rambutnya itu aurat, jadi dia memakai dalaman agar rambut depannya tidak terlihat.
Setelah itu dia baru memakai jilbab pashminanya. Dia membiarkan jilbabnya menjuntai ke bawah, menutupi dadanya. Karena berdasarkan yang dia pelajari, jilbab yang baik itu yang menutup dada. Supaya tidak mengundang napsu dari lelaki.
"Ayo, Bi!"
Bi Yuli langsung bangun dari duduknya. Dia tersenyum melihat penampilan baru Lista. Gamis model sederhana dengan jilbab yang menutup dada membuat gadis itu terlihat lebih cantik dan anggun.
"Biasa aja ngeliatnya, Bi."
Bi Yuli melebarkan senyum hingga terlihat deretan giginya.
"Non kok tambah cantik," pujinya.
Lista hanya membalas dengan senyum tipisnya. Dia tidak mau berjingkrak-jingkrak hanya karena pujian yang disukai para wanita.
"Nggak percaya sama Bibi?"
Lista mengangguk. "Percaya," jawabnya.
"Tapi Lista nggak mau dibuat terbang lagi sama pujian Bibi. Bentar lagi muka Lista juga bakal dimakan hewan tanah. Jadi buat apa Lista bangga," lanjutnya dengan raut muka kelewat santai.
"Non!" Lista membalas teguran bi Yuli hanya dengan senyuman.
"Katanya Non pengin sembuh? Pengin ketemu bulan Ramadan sama lebaran, kan?"
Lista mengangguk. "Pengin banget, Bi."
"Tapi, pada akhirnya Lista juga bakal mati, kan?" lanjutnya.
Bi Yuli terdiam. Matanya menatap Lista dengan berkaca-kaca. Kenapa majikannya mengucapkan kata mati dengan wajah cerianya.
"Udah, jangan sedih gitu dong, Bi. Lista bakalan berjuang biar bisa bertahan lebih lama kok."