Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan comment.
Setidaknya untuk menghargai karya penulis.BAB 27
MALAM SERIBU BULANCinta itu bentuk kata kerja
Jadi, kalau kamu hanya diam tanpa tindakan, maka itu bukan cinta
~Carlista Rona~Selesai dengan tangisannya, Rizal melepas pelukannya dengan sang istri. Lagi-lagi dia menangis saat melihat mata Lista. Itu adalah matanya, dan di kantung matanya sendiri ada mata gadis itu. Reza benar, Lista adalah satu-satunya gadis yang mencintainya dengan tulus. Tapi Rizal justru beberapa kali berkata kasar sampai gadis itu menangis. Rizal pun membantu menghapus air mata istrinya.
"Seharusnya kamu jangan donorin mata waktu lagi sakit, Ta."
Lista tersenyum. "Nggak papa, lagi pula usiaku udah nggak lama."
Rizal mengusap air matanya sendiri. Menyesal, kenapa dia harus berucap seperti itu. Jawaban Lista justru semakin menyadarkan dia kalau usia istrinya tidak lagi lama.
"Kamu nggak kerja, Zal?"
"Enggak, aku bosen. Aku pengin nemenin kamu."
Sontak Lista menarik sudut bibirnya ke atas. Dia bahagia. Walaupun dia mendapatkan di ujung usianya, dia tidak masalah. Setidaknya dia mendapat akhir yang bahagia. Dia sudah mendapatkan hati Rizal. Tiba-tiba Lista teringat wanita yang menjawab panggilannya.
"Kamu masih berhubungan sama wanita itu, Zal?"
"Siapa? Sekretarisku?" Lista mengedikkan bahunya, dia belum tahu.
"Jangan berpikiran macam-macam. Waktu itu dia aku suruh beli baju, terus aku suruh nunggu karena lagi mandi." Lista mengangguk paham.
"Sekarang kamu mau apa?" tanya Rizal.
"Aku pengin tidur, kamu mau nemenin aku?"
"Tentu."
Lista semakin tersenyum lebar saat Rizal menggendong tubuhnya kemudian merebahkan dia di kasur. Suaminya itu langsung merebahkan dirinya di sampingnya. Tanpa meminta izin, Rizal langsung mendekap tubuh istrinya. Lagi-lagi Rizal menangis. Tubuh istrinya sangat kurus dan lemas. Rizal pun menciumi puncak kepala istrinya dengan sayang. Saat itu juga dia sadar. Lista memang tidak mempunyai rambut.
Lista membalas pelukan suaminya erat. Gadis itu menangis. Kenapa setelah dia berhasil mendapat cintanya, dia tidak ingin pergi. Dia ingin menikmati hidupnya lebih lama bersama Rizal, laki-laki yang sangat dicintainya.
"Makasih, Zal," ucapnya parau.
"Aku yang harusnya makasih. Makasih banyak, Ta. I love you."
Lista tersenyum dibalik dada suaminya. "I love you too."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramadan Untuk Carlista
Chick-LitJudul Awal: The First and Last Ramadan [BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [DON'T COPY MY STORY] Kenapa? Karena hukumnya haram sayang, 😉😊 karena ini murni hasil dari pikiranku sendiri, dan nyari idenya itu nggak gampang 😊 Carlista Rona, seorang ga...