terimakasih

720 125 34
                                    

Karena suatu hal, semua anak Sunmi berkumpul. Dari Cece yang dari kemarin dicari keberadaannya hingga Ayu yang menyembunyikan keberadaan Cece dari semua orang.

Felix dan Haje menatap mereka berdua dengan pandangan tidak percaya. Mereka tahu kebenarannya dari Jiya, cewek itu melihat semuanya. Di mana Ayu berdiri di depan rumah Mina tanpa berani masuk ke dalam. Saat Ayu menelfonnya. Ketika Ayu mengiriminya pesan suara dan saat Ayu menghubungi seseorang yang tak lain adalah Cece. Kakak mereka sendiri.

"gue kecewa sama lo Ce," kata Haje pelan.

Dia menunduk, mengusap wajahnya kasar mendapati keluarganya diambang kehancuran. Semua orang mulai menunjukkan jati diri mereka yang sebenernya. Mungkin selama ini kehangatan yang dia rasakan hanyalah bentuk dari formalitas antar saudara, bukan bentuk solidaritas sesama saudara.

"apa Seulgi lebih penting dari Kak Mina?" tanya Felix tajam.

Gadis itu terdiam di tempat dengan wajah angkuhnya.

"apa lo tahu keadaan kak Mina seminggu ini?" tanya Felix lagi.

"iya, gue tahu dia udah ngecewain kita karena pernikahannya dengan mas Dimas. Tapi gak menampik kalo dia masih sayang dan peduli sama kita, Ce. Dia mau menerima Jiya yang bertengkar sama Ayu setelah apa yang terjadi. Dia juga mau menampung gue sama Haje di rumahnya. Dia bahkan rela gak makan demi nyari keberadaan lo. Berat badannya turun, Ce. Wajahnya tirus dengan mata pandanya. Apa lo gak pernah mikirin perasaan kak Mina sama sekali? Apa dengan pernikahannya, kak Mina bakal bahagia ngeliat adek adeknya bangsat semua kayak gini?!"

Felix menggeleng, "enggak Ce. Dia sama sekali gak bahagia dengan keadaan kita yang sekarang. Kita malah nambah beban hidupnya,"

Ayu tak kuasa menatap Felix. Di antara mereka berlima, Felix yang paling jarang bicara. Dia marah pun gak banyak tingkah apalagi banyak omong. Paling palingan merokok. Itu pun udah jarang karena mama selalu ngecek kamar Felix tiap saat.

"tanpa kalian sadari, kita ngebunuh kak Mina secara perlahan," lirih Felix.

Kenangannya bersama Mina diputar kembali oleh otaknya. Dia rindu dengan masa kecilnya. Yang selalu dimanja oleh Mina saat mama papa sibuk dengan pekerjaannya. Saat dia bertengkar dengan Haje karena mainan robot, Mina akan membelikan mereka yang baru biar sama adilnya. Atau ketika Felix mendapat nilai jelek di sekolah, hanya Mina yang memeluknya dan menghargai kerja kerasnya. Tidak seperti mama yang menuntutnya untuk mendapat nilai bagus.

Satu hal yang Felix ingat sampe sekarang, apapun yang telah Felix kerjakan, apapun yang Felix usahakan, Mina akan selalu mengatakan, "makasih ya, udah berusaha semampu Felix. Felix jjang! Yongbok jjang! Sini peluk kakak,"

Dan sekarang Felix pingin meluk Mina. Dia pingin bilang ke Mina kalo Mina juga sama hebatnya. Dia perempuan paling hebat yang pernah Felix kenal.

"kak, makasih ya udah bertahan sejauh ini. Felix sayang kakak,"

Sometimes the best memories are the most saddest. Because it will never going to happen again.


💃

Taehyung mematung di tempat melihat pemandangan di depannya yang membuat rahang bawahnya jatuh seketika.

Umji menyadari kehadiran Taehyung di sana, gadis itu menghentikan kegiatannya dan menoleh tanpa ekspresi. Menyapa Taehyung dengan noda darah di tangan serta wajahnya.

"Umji," Taehyung tak mampu berkata-kata.

Gadis itu duduk di perut Jackson. Satu tangannya memegang pisau.

"bajingan harus mati," kata Umji pelan, tatapannya sangat kosong saat bertatapan dengan Taehyung.

Satu tangannya yang memegang pisau kembali menikam jantung Jackson. Di sana, sudah ada puluhan bekas tusukan.

FAMILLE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang