polisi

1K 161 43
                                        

Untuk pertama kalinya Mina bertemu langsung dengan salah satu anggota dpr, Kim Seokjin.

Dari jauh atau pun jarak dekat, memang ganteng. Bahkan setelah melihat foto Yeonjun, dia tahu dari mana rupa gantengnya itu berasal.

"kamu Mina?" tanya Seokjin sambil menunjuk Mina yang berdiri kaku.

Entah kenapa aura Seokjin sangat kuat dan siapa pun yang berdiri berdampingan atau berada satu ruangan dengannya akan merasa terintimidasi. Sangat berbeda dengan wajahnya yang terlihat konyol.

"iya pak. Saya Mina,"

Tiba tiba Seokjin tepuk tangan membuat Mina bingung.

"ah, maaf. Saya kebiasaan tepuk tangan, emang tangan saya ini suka kerja sendiri, gak mau koordinasi sama otak saya," jelas Seokjin sebelum Mina salah paham.

Lelaki itu menyuruh Mina duduk, "anak saya masih di dalem. Kamu ganti biaya rumah sakitnya. Harap maklum, dia anaknya dpr, jadi proses pemeriksaannya cukup lama,"

"iya pak," kata Mina manggut manggut paham. Biar cepat selesai urusannya dengan dpr ini.

"Ryujin itu cewek apa cowok?"

Mina pingin ngamuk, tapi sebisa mungkin ditahan.

"cewek pak,"

"oh,"

Dalem hati Mina mencibir kesal. Udah tahu namanya Kim Ryujin, ya pasti ceweklah. Emang ada cowok namanya menye menye kayak Ryujin?

"adek kamu hebat juga ya," Seokjin buka suara lagi. Rupanya dia gak tahan buat gak ngomong. Mulutnya gatel kalo disuruh mingkem sebentar.

"hebat gimana ya pak?" tanya Mina gagal paham. Jalan pikir dpr sama Mina yang notabene seorang pengusaha, beda jauh.

Seokjin mikir tentang keadilan, rakyat dan negara, sedangkan Mina mementingkan gimana caranya menghasilkan duit untuk biaya hidup berenam. Ya walaupun tiap bulan selalu dikasih uang sama mama Sunmi.

Seokjin mengacungkan jempolnya, "hebat,"

Mina tersenyum terpaksa sekaligus bingung, "hebat ya pak?"

"iya. Gigi anak saya sampe copot ditonjok pake tangan kosong," kata Seokjin sinis.

Lagi lagi Mina mengelus dadanya sabar. Sampe kapan dia akan berduaan dengan Seokjin?

"istrinya kemana pak?" giliran Mina yang bertanya.

Heran aja, disaat anaknya lagi di rumah sakit, gak ada sosok ibu yang menemani. Malahan yang terlihat hanya seorang ayah yang sombong namun peduli juga dengan keadaan sang anak.

"istri saya lagi sakit,"

"ohh, sakit apa ya pak?"

"pegel linu. Tangannya kebanyakan bawa tas mahal, makanya pegel pegel. Padahal udah saya bilangin, jangan bawa tas mahal mahal, kalo bisa bawa kartu berjalan aja kan lebih enak. Saya punya banyak black card, sayang kalo jadi pajangan doang di rumah,"

Istighar gue, nyebut ini nyebutt.

"bawa ke tukang pijit aja pak," kata Mina memberi saran.

"maaf ya, istri saya gak level main ke tukang pijit."

Iyain.

Percakapan itu berhenti di sana. Mina gak habis pikir dengan Kim Seokjin. Bisa bisanya ngomong segamblang itu, memamerkan kekayaannya di depan orang asing.

Tak lama, seorang dokter keluar dari ruangan yang dihuni Yeonjun.

"dok, anak saya gimana?"

Ternyata dokternya Jaehyun.

FAMILLE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang