FAMILLE✅

galeri seni

Keluarga blonde itu jauh dari kata damai. Pasti ada aja masalah yang muncul, entah itu dari si bontot, dari si tengah atau pun semuanya bikin masalah kecuali Mina.

Karena dia yang paling dewasa, jadi dia bisa meminimalisir masalahnya sendiri.

Pagi pagi buta Mina udah berangkat kerja di saat adek adeknya pada tidur dan berlibur di pulau mimpi.

Soal masak memasak, Mina menyewa seorang art untuk membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan pagi. Sementara Mina udah di rumah sore hari sampai malam.

Cece adalah yang pertama bangun setelah kepergian Mina. Dia langsung turun begitu mencium wangi masakan dari dapur.

"selamat pagi mbak," sapa art yang sibuk memasak nasi goreng telur seperti pesan Mina sebelum pergi kerja

"pagi mbak," jawab Cece pelan sambil memejamkan mata. Mencoba meresapi wangi masakan mbak Dinda yang bener bener menggugah selera.

"mbak, kalo beres masak Haje jangan dibangunin dulu ya, biar telat mampus,"

"MANA SEMPAT KEBURU BANGUN!!!" sinis Hyunjin dari lantai atas. Dia turun dengan piyama kebanggaannya yang gak pernah dicuci.

"ck," decak Cece telat menyadari kehadiran bocah itu.

Hyunjin itu, doyan makan. Apa aja dimakan, sampe makanan kucing sejenis whiskas kering pun juga dimakan sama dia. Giliran disuruh masak malah ledakin dapur.

Hadeh-_-

"pagi mbak Dinda," sapa Hyunjin sumringah walau muka bantal.

"pagi den,"

Disaat Hyunjin duduk, Cece bangkit dari kursinya.

"mau kemana lo?" cegah Hyunjin.

"dukun!"

"ngapain? Kuker amat lo main ke dukun,"

"bacot lo!"

Hyunjin mengangkat bahunya bodo amat. Gak lama terdengar teriakan dari si bontot.

"KALO JALAN PAKE MATA DONG!"

Cece jatuh tersungkur begitu pula dengan Ayu. Si bontot ngomel ngomel lantaran maskernya di wadah ikutan jatuh.

"BUWODO AMAT!" balas Cece berteriak.

Beginilah keluarga blonde. Gak ada sopan sopannya sama yang tua.

"lo apain tuh Cece?" tanya Ayu sesampainya di dapur. Soalnya wajah Cece kelihatan sebel banget.

Hyunjin mengangkat bahunya lagi. "mbak, porsi Haje banyakin ya,"

Ayu yang mendengar hal itu sontak menoleh dengan kedua mata melebar, "enak aja lo!"

"jangan mbak. Harus adil ya tiap piring," sambung Ayu tegas menatap mbak Dinda.

"heh! Gue lebih tua dari elo ya!"

"emang kenapa kalo lo tua? Ada urusannya sama gue?!"

"PAGI MBAK. PIRING JIYA MANA?" sela Yeji tiba tiba duduk anteng sambil megang sendok di tangan kanannya.

Kedatangan Yeji menunda keributan yang hendak dibuat Ayu sama Haje.