Sunmi suka banget mampir dadakan ke rumah anak anak. Biasanya waktu anak anaknya lagi pada di luar. Kayak sekarang.
Mina kerja di kafe. Cece kelayapan nyari sumber ide biar otaknya mengasah apa yang dia lihat dan bisa dijadikan suatu karya. Sedangkan Felix Haje masih kuliah. Jiya sama Ayu pun sama, mereka sedang sekolah.
Tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas, Sunmi langsung masuk ke dalem. Kamar pertama yang dia geledah adalah kamar Mina.
Kamar Mina lolos. Gak ada hal yang mencurigakan di dalam.
Sunmi pun pindah ke kamar Cece.
Begitu masuk Sunmi disuguhkan banyaknya kanvas berbagai ukuran memenuhi kamar Cece.
"ck, selalu berantakan."
Sunmi gak ada niatan buat beresin kamar Cece. Dia tahu anak keduanya itu akan marah jika kamarnya ditata. Soalnya tatanan dia dan tatanan Cece itu berbeda. Sangat berbeda malah.
Daripada koar koar, mending dibiarin berantakan. Menggambarkan jiwa seni Cece yang membara sejak dini.
"Haje nih yang patut dicurigai," kata Sunmi menatap pintu kamar anak ketiganya.
Soal Haje yang dibawa ke kantor polisi membuat Sunmi ketar ketir sampe sekarang. Lingkup pertemanan anaknya itu terlalu luas, udah jauh mainnya. Sunmi cuma takut Haje salah pergaulan.
Pas masuk, Sunmi tak melihat tanda tanda mencurigakan.
"aman," gumam Sunmi.
Dari semua kamar keenam anaknya, hanya kamar Haje yang polosan dicat warna abu abu. Satu ranjang mini, walk in closet, sama meja belajar kecil yang di atasnya ada laptop merk apel gerowak.
Sangat sederhana.
"tong sampah bersih. Tempat sabun juga bersih. Sarung bantal gak ada apa-apa. Oke aman," katanya.
Sunmi bergegas ke kamar selanjutnya. Kamar Felix.
Satu lagi yang bikin Sunmi ketar ketir. Felix pernah ketahuan merokok. Sejak saat itu, dia sedikit tegas pada Felix tentang semua hal. Mulai dari teman bermain, teman sekolah, teman les, jadwal belajar, bahkan jadwal makan dan tidur serta main pun dibatasi sama Sunmi.
Dia gak mau Felix salah pergaulan.
"semoga gak ada rokok," kata Sunmi berdoa.
Dia masuk ke dalem. Hal pertama yang dia periksa adalah tong sampah. Pas dibuka tutupnya, Sunmi hanya menemukan bungkus makanan ringan.
Setidaknya Sunmi sedikit lega.
Dia periksa sarung bantal, bawah ranjang, semua laci, tempat sabun, bahkan Sunmi memeriksa atas lemari.
Nihil.
Sunmi tak menemukan satu batang rokok sedikit pun.
"syukurlah," gumam Sunmi bener bener lega.
Ia pun keluar kamar Felix dengan senyuman lebar, namun saat ia memegang gagang pintu, Sunmi berbalik.
Dia menatap pot bunga di atas nakas. Entah kenapa ada yang gak beres.
"perasaan Felix gak suka bunga. Apa ini kerjaan Ayu?"
Sunmi balik lagi. Dia ambil pot bunganya dan dia angkat bunga plastiknya.
Setelah melihat isinya, Sunmi menghela napas.
Ada banyak puntung rokok di dalamnya.
"ma,"
Sunmi otomatis mendongak, "Lix?"
Felix kebetulan udah pulang. Hanya ada satu matkul dan sisanya nugas di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILLE✅
FanfictionIni tentang anak perempuan pertama yang dituntut memiliki bahu sekuat baja. Yang hidupnya penuh dengan kepalsuan serta banyak topeng:) Highest rank #1-mina #1-kookmina -Myoui Mina ft 97line -JYP stan MA FAMILLE ------------ 2020