missing you

626 104 17
                                        

Setelah Jiya yang kabur, sekarang giliran Cece yang kabur dari rumah. Sampe sekarang Mina gak tahu di mana keberadaan Cece. Bahkan Mina gak berhenti nelfonin temen temen adiknya itu sambil mondar mandir di ruang tamu.

Hampir semua temen Cece gak tahu kemana anak itu pergi.

Puluhan kali Mina menelfon Cece. Ratusan pesan gak ada yang dibalas satu pun.

"ayo dong Ce, angkat telfon kakak," kata Mina cemas. Menggigit bibir bawahnya menunggu jawaban dari Cece.

Mina menatap Felix Haje dan Jiya yang duduk di sofa dengan anteng.

"kenapa bisa kabur?" tanya Mina menginterogasi ketiga adiknya.

"selisih paham sama mama," jawab Haje. Dia sama khawatirnya seperti Mina. Cece yang dia kenal orangnya ceroboh dan nekat, Haje cuma takut Cece kenapa-napa.

"mama gak mau Cece jadi seniman lagi. Kemarin Cece kedapatan pergi ke seniman tato buat menggambar tubuhnya. Apalagi Cece membuat tato di area perut dan senimannya cowok, mama jelas marah besar," cerita Felix yang kebetulan menjadi saksi pertengkaran hebat antara mama sama Cece.

Dia masih ingat dengan jelas seperti apa pertengkaran kemarin.

Cece berteriak marah ke mama. Urat lehernya sampe kelihatan. Baru kali ini Felix melihat Cece marah kayak orang kesetanan. Tatapan tajam Cece membekas dalam ingatannya hingga sekarang.

"gue udah bilang, mama cuma peduli sama Ayu," tiga orang itu kompak menatap Jiya.

Haje yang duduk di sebelah Jiya otomatis mengenggam erat tangan Jiya.

"Mama juga sayang sama lo," kata Haje gak suka Jiya ngomong begitu.

"kalo dia sayang sama gue, kenapa mama selalu nyuruh gue buat ngelupain kecelakaan itu?! Apa lo lupa? Gara gara mama sama papa gue harus mengalami trauma yang seharusnya gak gue alami! Gue jadi cewek tomboi yang suka bergaul dengan laki-laki! Gue suka tawuran, gue suka kelayapan malem malem! Gue juga sering keluar masuk club malam cuma buat nyari hiburan. Gue cewek Je! Gue gak suka kelayapan malem malem, gue gak suka bergaul sama anak laki-laki. Gue juga risih dan benci keluar masuk club! Tapi apa? Trauma itu ngebuat gue berubah jadi orang lain!"

Dengan cepat Haje menarik Jiya ke dalam pelukannya. Felix bungkam seribu bahasa. Dia sama seperti mama. Selalu menyuruh Jiya melupakan kejadian mengerikan di malam itu tanpa tahu kondisi mental Jiya sendiri. Melupakan fakta bahwa Jiya sakit. Dan selalu dia pendam sendiri.

"gue capek Je. Gue capek jadi orang lain. Gue juga pingin kayak Ayu. Yang bisa dandan, yang nyaman pake rok, gaun dan apalah itu gue gak tahu namanya. Gue bosen pake celana sobek sobek. Tapi gue gak bisa. Setiap kali gue berusaha jadi cewek feminim, gue selalu ketakutan."

Diam diam Mina meremat tangannya kuat. Merasa gagal jadi seorang kakak yang melindungi dan menjaga adik adiknya. Walaupun Mina bukan kakak kandung mereka berlima, tapi dalam diri mereka mengalir darah yang sama. Darah papa mereka.


💃

Masalah gak pernah berhenti datang mengunjungi kehidupan Mina pribadi. Baik sebelum menikah atau sesudah menikah. Ada aja kendalanya. Mina bahkan sempat berpikir bahwa dia tidak pernah ditakdirkan untuk hidup dengan damai apalagi hidup bahagia seperti dalam cerita dongeng.

Jungkook yang jarang pulang. Masalah Jiya yang belum kelar. Sekarang muncul masalah baru, Cece. Dua hari Cece menghilang. Gak ada yang tahu keberadaan Cece ada di mana.

Felix bolak balik pergi ke rumah mama dan ke rumahnya. Begitu juga Haje. Mereka berdua berusaha membuat Jiya nyaman dan mencoba membujuk Jiya biar damai dengan masa lalunya.

FAMILLE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang