02

6.7K 542 18
                                    

Meratapi nasibnya yang begitu malang, Haechan terduduk dimeja makan dengan menelungkupkan wajahnya. Haechan sedang berfikir kenapa hidupnya seperti ini, bahkan setelah ikut dengan Mark pun hidup Haechan malah hidup dengan tidak lebih baik.

Asal kalian tahu saja kata 'kesepian' yang dimaksud oleh Mark adalah sebuah jebakan untuk Haechan. Wajah tampan dan ucapan manis Mark memang berbahaya, siapa yang tahu jika Mark yang terlihat ramah malam itu adalah seorang iblis yang sedang menyamar sebagai malaikat penolong.

Oh yaampun Haechan bisa-bisa jadi gila kalau seperti ini terus. Dia pikir mengikuti Mark akan merubah nasibnya, ternyata tidak, Haechan salah untuk menilai Mark, Haechan pikir dia akan menjadi seorang putri, ratu atau permaisuri bahkan setelah ikut dengan Mark, tapi nyatanya tidak dia hanya dijadikan sebagai maid rumahnya saja.

Menyebalkan memang, ingin sekali rasanya Haechan mendorong Mark dari atas gedung lalu menyaksikan semuanya dengan mata kepalanya sendiri.

Mengerang prustasi dengan terus menghentakkan kakinya, Haechan bingung apa yang harus dilakukan nya sekarang. Sepertinya Bunuh diri bukan pilihan yang tepat, dan lagi Haechan sudah tidak memiliki mood lagi untuk mengakhiri hidupnya.

"Tidak sopan sekali"suara berat itu menusuk indera pendengaran Haechan.

Dengan terkejut Haechan langsung menegakkan tubuhnya dan setelah itu berdiri menghadap sumber suara, dimana disana telah berdiri dengan gagahnya seseorang laki-laki dengan kemeja kantor miliknya, dia adalah Mark Lee si pemilik rumah yang sedang Haechan tempati sekarang.

"Maaf tuan Lee"kata Haechan dengan malas. Sungguh setelah mendengar ini pasti kalian akan membenci Mark juga.

Jadi setelah kejadian semalam Haechan memang diajak kerumah Mark, namun saat sampai dirumahnya keadaan seperti telah berubah total menjadi mencekam, Mark yang menatap Haechan datar lalu mengatakan jika Haechan akan bekerja dirumah Mark sebagai maid, lalu Mark juga mengatakan jika Haechan harus memanggilnya tuan. Haechan tidak habis pikir dia bakal bertemu dengan orang aneh seperti Mark.

"Ada apa dengan wajahmu itu, kenapa kau terlihat tidak bersemangat" tanya Mark dengan sedikit mengahkimi Haechan.

'Dasar sialan, dia pikir siapa yang membuatku tidak bersemangat seperti ini'gerutu Haechan dalam hatinya.

"Aku tidak ada"

"Baiklah, aku akan pergi kekantor jangan coba-coba untuk kabur, aku mengizinkanmu mengelilingi rumah ini tapi tidak untuk keluar rumah,"

"Dan satu lagi, jangan masuk kedalam ruangan diujung lorong rumah ini, ingat itu atau kau akan mendapatkan akibatnya"

Ya Tuhan ingin rasanya Haechan menonjok wajah laki-laki didepannya ini dengan sangat kuat, dia pikir dia siap bisa mengatur Haechan seperti itu, dan lagi Haechan semakin prustasi saat melihat ekspresi Mark yang terlihat datar itu berbeda lagi dengan ekspresi Mark semalam yang terlihat sedikit ramah.

"Kenapa diam, kau mengerti atau tidak"

"Iya tuan saya mengerti"

"Bagus, kalau begitu saya berangkat dulu"

Haechan mengangguk dengan tersenyum terpaksa, dia tidak tahan jika terus menerus melihat wajah menyebalkan tuannya itu.

Baru saja Haechan akan menaiki tangga untuk membersihkan kamar Mark, namun si Mark itu malah memanggilnya lagi.

"Haechan"

"Iya tuan, ada apalagi" jawabnya dengan menahan emosinya yang hampir membludak.

"Hati-hati lah saat membersihkan barang-barang dirumah ini, jangan sampai ada yang lecet atau sampai pecah, bersihkan dari jangkauan jauh saja" setelah mengatakan itu Mark benar-benar pergi meninggalkan Haechan, menghilang dari pandangan Haechan dan yang terdengar hanya suara deru mobil milik Mark.

"Dasar bodoh, apakah dia sedang bercanda 'bersihkan dari jangkauan jauh', dia pikir aku adalah seorang pesulap yang bisa mengendalikan barang dari jarak jauh"

"Gila, sehari saja belum tapi aku rasa aku bisa-bisa jadi gila"rancau Haechan.

"Tuhan bisakah aku meminta agar waktu bisa diputar kembali, jika bisa tolong putarkan lah biarkan aku mengakhiri hidupku saja, dibanding harus bertemu dengan laki-laki seperti Mark yang menyebalkan nya sampai ubun-ubun"erangnya dengan sedikit menundukkan kepalanya.

Dengan terus menggerutu Haechan menaiki tangga menuju kamar Mark untuk membersihkannya. Memasuki kamarnya dengan perlahan Haechan sedikit ragu.

Saat pintu kamar terbuka halal pertama yang Haechan lihat adalah warna dinding yang sangat gelap, maksudnya warna dinding kamar Mark itu didominasi dengan warna hitam dan abu-abu, dan lagi gorden kamar Mark masih tertutup jadi mengakibatkan ruangan semakin gelap dan pengap. Apakah Mark tidak merasa sesak nafas tinggal disebuah ruangan seperti itu.

Dengan melangkahkan kakinya Haechan sedikit melirik kesetiap sudut ruangan, dan disana terdapat beberapa poto yang dipajang. Melangkah kembali menuju gorden kamar Mark, Haechan menyingkapkan nya hingga membuat cahaya matahari masuk kedalam kamar Mark.

"Wahh seperti terdapat kehidupan baru, segarnya"katanya dengan terkekeh pelan.

An Accident [Markhyuck Gs]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang