20

3.7K 409 34
                                    

Sesuai apa yang dibicarakan semalam, Mark benar-benar membebaskan Donghyuck atas permintaan Haechan.

Kini mereka tengah menghadiri pemakaman Donghyuck yang hanya dihadiri oleh keluarga dan teman terdekat saja.

Suasana terlihat begitu menyedihkan ibunya Donghyuck yang terlihat terus menangis didepan makam putrinya dengan sang suami yang terus menenangkan nya, sedangkan sang putra sulung terlihat mengepalkan tangannya karena emosinya tertahan sejak ada kabar bahwa Mark menyetujui untuk membebaskan Donghyuck.

"Putriku yang malang, hikss."

"Kau menghilang dan kembali tak bernyawa, apa dosa putriku Tuhan hingga kau membuat jalan hidupnya seperti ini." tangisannya tidak mereda sedikitpun justru sang ibu malah terus menangis histeris, karena putri tercinta nya telah pergi untuk selamanya.

"Mommy ngin memeluk mu, hikss."

"Sayang, kita harus mengikhlaskan Donghyuck. Jika kau terus menangis seperti ini Donghyuck akan sedih."

"Bagaimana bisa aku mengikhlaskan kan nya, dia putri kesayangan ku." jawabnya sendu.

Ten memang sangat terpukul dengan kabar kematian putrinya, dia jadi sering melamun, menangis berteriak tidak jelas seperti orang depresi.

Hendery tidak bisa terus menerus melihat sang ibu seperti ini, sudah cukup dia menangis dan menyiksa dirinya untuk tidak makan karena kehilangan sosok putri yang telah dibesarkan nya dengan sepenuh hati dan penuh dengan kasih sayang.

Membalikkan tubuhnya Hendery berniat menghampiri Mark yang berdiri dibelakang mereka dengan Haechan disampingnya. "Kau lihat apa yang kau lakukan."

"Kau puas telah menghancurkan keluargaku." seru Hendery dengan menarik kerah baju Mark. Otomatis mereka yang berada disana menatap kearah Hendery.

"Mark, seharusnya kau juga mendapatkan balasan mu." ucapnya dengan memukul Mark, hingga membuat Haechan berjengit kaget dan berusaha untuk memisahkan keduanya.

Jaehyun dan Johnny yang melihat nya pun berlari dan membantu Haechan untuk memisahkan mereka berdua. Sungguh, ini masih di pemakaman.

Tetapi baru saja Jaehyun melangkah mana kakinya Taeyong sudah menarik lengannya dan menggeleng pelan, seolah mengatakan jika Jaehyun tidak perlu ikut campur. Karena Taeyong meyakini jika adiknya memang bersalah.

"Hendery, lepas."

Mendengar suara sang ayah membuat Hendery melepaskan tangannya dari kerah pakaian Mark dengan terpaksa. "Apa yang kau lakukan, adikmu tidak akan menyukai nya."

"Dia yang membunuh Donghyuck, Dad. Aku rasa dia akan menyukainya."

"Aku tidak pernah mengajarkan mu untuk memiliki dendam pada siapapun."

Suasana terlihat menjadi sunyi tidak ada lagi yang berniat untuk menyela perkataan Johnny. Sedangkan Mark jika dia tidak mengingat Haechan maka dengan senang hati dia akan membalas perlakuan Hendery.

Keluarga Seo memang tidak pernah mengajar kan untuk memiliki dendam pada siapapun terlebih Mark, sudah berapa kali Johnny mengatakan jika semuanya belum benar-benar terungkap. Bukannya dia tidak membela putrinya hanya saja kebenaran tentang kematian putrinya memang masih simpang siur meskipun telah terbukti jika Mark yang membunuh nya dan menyekap Donghyuck dirumah nya, tetapi itu semua belum membuktikan jika Mark memang benar-benar pelakunya.

Johnny selalu berfikir tenang, dia selalu menghadapi masalah yang menimpa keluarga nya dengan kepala dingin. Terlebih sekarang semuanya menyangkut putrinya, bahkan nyawa putrinya telah direnggut. Diam bukan berarti tidak tau apa-apa.

An Accident [Markhyuck Gs]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang