Mark meraba ke samping tempat tidurnya, matanya masih mengantuk tetapi dengan terpaksa Mark harus membuka matanya.
Istrinya kemana?
"Haechan." Panggilnya. "Kemana dia malam-malam seperti ini." Beranjak dari kasur Mark sempat melirik ke arah jam, yang menunjukkan pukul tiga pagi. Dan istrinya sudah menghilang dipukul tiga.
"Ternyata sudah jam tiga pagi."
Semenjak hamil Haechan memang sering menghilang, entah dia pindah ke ruangan tamu dan tidur dikursi, atau bahkan Haechan sering makan di jam-jam seperti ini, dan yang paling membuat Mark tidak habis pikir adalah istrinya sering mencuci piring karena keinginan baby, bahkan di jam yang seharusnya mereka tidur dengan nyenyak.
Mark pun keluar dari kamarnya dan menuruni tangga, menemukan sang istri yang terlihat sedang makan.
Jam-jam seperti ini memang sedikit rawan untuk Haechan. Untung saja dia tidak pergi olahraga di luar.
"Apa yang sedang kau lakukan?."
"Didepan ku ada piring dan nasi, itu artinya aku sedang melipat pakaian." Jawabnya dengan senyum yang dipaksakan. Suaminya ini bagaimana, bertanya hal yang tidak masuk akal. Untuk apa mata di ciptakan jika terus bertanya, padahal sudah jelas Haechan sedang makan.
Mark tidak heran lagi dengan sikap Haechan yang berubah jadi ketus setelah hamil, lagipula Mark memaklumi nya. Bawaan bayi mungkin, pikir Mark.
Mendudukkan dirinya di samping Haechan mark sedikit meringis. "Kau makan dengan mangga muda."
Heol apakah perut Haechan tidak bergejolak memakan sesuatu yang seharusnya tidak disatukan, nasi dan mangga muda. Yang benar saja.
"Tentu, aku rasa ini akan menjadi menu makanan favorit saat ini."
"Bagaimana rasanya?."
"Sangat enak! Kau ingin mencobanya."
"Tidak."
"Ayolah Mark, sedikit saja."
"Tidak Haechan. Rasanya pasti sangat aneh." Membayangkan nya saja membuat Mark merasa mual, bagaimana jika dia mencobanya langsung yang ada isi perutnya akan keluar semua, terlebih ini masih sangat pagi.
"Justru ini sangat enak, makanya kau harus mencobanya terlebih dahulu."
"Sayang, kau kan sedang mengidam jadi apapun yang kau inginkan pasti enak untuk dirimu, tetapi tidak untuk orang lain." Ujar Mark dengan sangat lembut, mencoba memberikan pengertian pada istri tercintanya.
Karena apa yang Mark katakan memang ada benar nya juga.
"Kau benar." Bagaimana bisa Haechan lupa jika dia sedang mengidam. Mungkin batu dan kayu pun akan menjadi enak jika dirinya yang memakan.
"Kau sudah selesai bukan, ayo tidur kembali."
"Tidak, aku akan olahraga langsung. Berat badanku pasti bertambah setelah makan." Sebenarnya apa yang sedang dilakukan istrinya ini. Olahraga setelah makan, bukankah hasilnya akan sia-sia.
Biarkan saja, ibu hamil yang sedang mengidam bebas melakukan apapun.
Tetapi Mark sedikit khawatir dengan kesehatan keduanya. "Lebih baik olahraga nya besok saja, sekarang waktunya istirahat."
"Tidak bisa, Mark." Haechan melenggang pergi untuk mencuci piring yang telah di pakainya, lalu mencuci tangan dengan bersih.
"Tapi sayang, kau akan kelelahan. Tadi siang saja kau tidak istirahat sama sekali."
"Lihatlah lemak ku dimana-mana. Tubuhku seperti membentuk hurup O" Salah siapa makan banyak.
Mark terkekeh dan menghampiri sang istri dengan memeluknya. "Seperti apapun bentukan mu sekarang, percayalah kau tetap cantik dan sexy."
KAMU SEDANG MEMBACA
An Accident [Markhyuck Gs]✔
FanfictiePertemuan yang tidak disengaja membuat keduanya memiliki perasaan satu sama lain, namun sayang sebuah kisah memang tidak pernah berjalan dengan mudah. Markhyuck gs