Ini sudah hampir seminggu setelah kematian Jeno dan Jaemin. Dan seminggu ini seperti nya Mark mengalami banyak perubahan dalam dirinya, selain bisa menahan emosinya Mark juga sedikit mulai menghilangkan kebiasaan buruknya seperti sering marah-marah tidak jelas, dan tentu saja Mark juga lebih lembut kepada Haechan. Tidak ada lagi kekerasan semuanya berubah menjadi sebuah kelembutan.
Tetapi untuk hari ini Haechan sedang marah pada Mark, bahkan sangat mungkin.
"Ayolah, sayang."
"Tidak! Menjauhlah."
"Haechan, ayolah." Mark terus saja membujuk Haechan dengan cara mendusalkan kepalanya diperut Haechan, dan sungguh itu sangat geli meskipun terhalang oleh pakaian tidurnya tetapi tetap saja Haechan bisa merasakan geli.
"Mark hentikan, geli."
"Kalau begitu, ayo."
"Dasar gila!."
"Yaampun sayang, jangan marah-marah terus, dan jaga ucapan mu."
"Demi apapun Mark Lee!, bagaimana bisa aku tidak marah padamu." Serunya. "Pertama kau terus mengurungku dikamar, kedua kau memiliki permintaan yang sangat aneh dan yang terakhir berhenti merengek, itu menakutkan."
Bukan tanpa alasan Haechan marah pada Mark, kalian bisa membayangkan nya dikurung dikamar selama hampir seharian. Haechan bosan, sungguh dia juga lapar, Mark hanya memberikan Haechan sandwich dan susu putih untuk sarapan paginya dan sekarang sudah hampir sore, tetapi oknum bernama Mark Lee itu tidak mendengarkan Haechan sama sekali, sangat menyebalkan.
Bahkan ada yang lebih menyebalkan dari itu, Mark terus merengek pada Haechan ingin memiliki bayi, tidakkah dia gila dengan permintaan nya. Menikah saja belum, dan dengan seenaknya Mark mengajak Haechan untuk membuat bayi, ah lama-lama kepalanya bisa pecah. Mark yang tsundere lebih baik daripada Mark yang cheesy.
"Tapi ini lebih baik, kita bisa menghabiskan waktu bersama."
"Kau pikir aku akan senang. Mark, setidaknya kau mengajakku jalan-jalan bukan hanya berdiam diri dikamar saja, rasanya sumpek. Dan kau sama sekali tidak membiarkan ku keluar, bahkan untuk mencuci iler ku saja sangat sulit." Gerutunya Haechan dengan mendelik kearah Haechan.
"Yaampun say-"
"Hentikan bualan mu itu, perutku sudah sangat lapar." Haechan menggonggong ba anjing yang tidak diberi makan selama berhari-hari. "Perutku tidak akan kenyang hanya dengan kata 'sayang' saja."
"Istriku sangat menggemaskan, aku jadi tidak sabar untuk segera membuat bayi dengan mu." Kata Mark dengan menguyel-ntuyel pipi berisi Haechan.
"MARK LEE! DASAR MESUM." Teriak Haechan dengan mulai memukul Mark brutal, bahkan sekarang Haechan tengah membabibuta Mark dengan memukulinya menggunakan bantal.
"Rasakan ini! Menikah saja belum dan kau sudah banyak maunya. Dasar laki-laki buaya."
"Hei hentikan, Haechan berhenti." Bela nya pada diri sendiri. "Besok aku akan menikahimu." Lanjutnya dengan memegang kedua lengan Haechan.
Matanya berkedip lucu saat mendengar perkataan Mark seolah tidak percaya, pukulannya pun terhenti seketika. Kenapa Haechan jadi begitu gugup. "J-jangan bercanda."
"Lihat saja besok." Katanya dengan menarik Haechan, namun belum sempat Mark memeluk Haechan suara bel rumah sudah menginterupsi kegiatan mereka berdua.
Ting tong ting tong
"Siapa yang bertamu pagi-pagi seperti ini."
"Pagi! Lihatlah jam Mark, apakah pukul tiga sore bisa kau sebut dengan pagi." Mark pun menoleh dan tersenyum terpaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Accident [Markhyuck Gs]✔
Fiksi PenggemarPertemuan yang tidak disengaja membuat keduanya memiliki perasaan satu sama lain, namun sayang sebuah kisah memang tidak pernah berjalan dengan mudah. Markhyuck gs