18

3.2K 408 20
                                    

Hal pertama saat Haechan membuka matanya yang dia lihat adalah sosok Mark Lee yang tersenyum tampan padanya.

Namun siapa yang tau jika dibalik senyuman tampan itu tersimpan jiwa iblis didalamnya. Tanpa berlama-lama lagi Haechan langsung saja menggeser posisinya dan bergerak cepat untuk segera turun dari ranjang, namun sayangnya pergerakan Mark ternyata lebih cepat dari yang dibayangkan.

Posisi keduanya terlihat begitu intim, dimana Mark yang menarik pinggang Haechan hingga membuat nya duduk dipangkuan Mark dan dengan refleks Haechan mendorong dada Mark menggunakan tangannya.

"Apa yang kau lakukan." desis Haechan.

"Kau terlihat masih sakit, Haechan." tuturnya. "Lihatlah, bahkan kau berkeringat dipagi hari." lanjut Mark dengan mengusap lembut wajah Haechan, yang memang telah dibasahi oleh keringat bahkan rambutnya pun terlihat lepek.

"Kau yang sakit, Mark. Tidak kah kau menyadari nya." serunya dengan tatapan menajam.

"Jadi lepaskan aku." Mark menghela nafas pelan saat mendengar seruan Haechan, dengan perlahan Mark menangkup wajah Haechan dan menatap nya lamat. "Tidak kah kau juga menyadari nya, jika aku mencintaimu, sangat. Berhenti berpikiran buruk tentang ku."

"Kau hanya perlu mencari tau sendiri tidak perlu mendengarkan orang lain, Haechan." Mark mengelus pipi Haechan dengan ibu jarinya.

"M-ark," bibirnya kaku dan lidahnya terasa kelu secara tiba-tiba saat ingin mengungkapkan segalanya. Sorot teduh yang dipancarkan dari mata Mark membuat Haechan menghangat dan semuanya terasa nyaman.

"Yes, baby." jawabnya lembut dan mulai tersenyum, bahkan Mark kembali memeluk pinggang Haechan posesif.

Haechan tidak bisa jika terus terjebak dengan Mark, ini membuat perasaan nya semakin sulit untuk dihilangkan. Perasaan bodoh yang tiba-tiba saja singgah dihatinya, dan Haechan tidak menyukai nya.

Percayalah, Haechan akan selalu merasa kalah dengan sikap lembut Mark, untuk itu dia membenci nya karena Mark adalah sosok misterius yang membuat Haechan ingin menghindari nya. Terlebih beberapa fakta tentang Mark yang akhir-akhir ini mulai terungkap satu-persatu.

"Bisakah kau melepaskan ku kali ini, aku ingin sendiri." pinta Haechan dengan memelas, sungguh! Haechan tidak bisa lagi untuk melawan Mark perasaan dan tubuhnya benar-benar telah kalah dengan sikap manis Mark.

"Tidak sebelum kau memberikan alasan dari permintaan mu."

Haechan terdiam. Kepala nya banyak memikirkan beberapa hal yang selama ini ingin dia utarakan terhadap Mark, lalu apakah ini saat nya.

Memejamkan matanya, setelah itu Haechan membuka matanya kembali ditatap nya hazel hitam pekat didepannya dengan serius. "Apa kau benar mencintai ku?." tanyanya serius, hingga membuat Mark menukikan alisnya.

Tersenyum kecil. "Kau masih belum mempercayai nya. Haechan, katakan apa yang harus aku lakukan agar kau percaya jika aku benar-benar mencintai mu, bahkan ini lebih dari itu."

Benarkah Mark begitu mencintai nya? Tapi bukankah seharusnya Haechan merasa senang karena perasaan nya tidak bertepuk sebelah tangan.

Sepertinya Haechan belum yakin terlebih ada fakta dimana Mark masih menyembunyikan seorang wanita dirumah nya, meskipun dia dikatakan sudah meninggal. Justru itu terlihat jika Mark masih mencintai Donghyuck dan belum merelakan nya.

"Kau berbohong." Haechan berusaha untuk melepaskan diri dari Mark, meskipun hasilnya tetap sama yaitu tidak akan pernah bisa lepas dari Mark.

"Tatap mataku dan carilah kebohongan didalamnya." bukannya menatap Mark, Haechan justru malah memalingkan wajah nya. Haechan tau jika dia tidak akan pernah menemukan kebohongan nya, namun disisi lain juga Haechan tetap tidak bisa, ini seperti bisa dikatakan jika Haechan hanya dijadikan sebagai pelampiasan, mengingat jika wajahnya mirip dengan Donghyuck.

An Accident [Markhyuck Gs]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang