Mark dan Haechan sedang berada dipusat perbelanjaan. Sebenarnya Haechan tidak berniat untuk pergi, sore ini tadinya dia sudah merencanakan untuk mulai menanam bunga matahari mengingat Mark telah membelikan bibitnya, tetapi sayang rencana nya harus gagal karena oknum bernama Mark Lee memaksa Haechan untuk ikut dengan nya.
Malam ini mereka harus menghadiri pesta salah satu teman bisnis Mark, jadi mau tidak mau Haechan harus mengiyakan ajakan Mark dan membeli pakaian untuk nanti malam, padahal jika diingat lagi Haechan pernah melihat sebuah gaun yang terlihat masih bagus dilemari kamar nya, namun saat Haechan mengatakan nya pada Mark, dia malah mendapat amukan dari Mark.
"Kau benar-benar tidak menyukai salah satu gaun yang ada disini." tanya Mark dan Haechan menolehkan kepalanya lalu menggeleng pelan.
"Bukan tidak suka, hanya saja aku tidak pandai dalam memilih pakaian. Mark lebih baik kita pulang saja, biarkan aku menggunakan gaun yang ada saja." ajaknya.
"Jangan berusaha untuk mengajak ku untuk berdebat lagi, Haechan. Sebelumnya kita sudah membicarakan ini, jadi cepat pilih mana yang kau sukai."
"Memang nya apa yang kita bicarakan, kau hanya berkata 'tidak' jika kau lupa." serunya dengan tidak terima. Lagi pula itu adalah kenyataan nya, saat Haechan mengatakan pada Mark bahwa dia menyukai salah satu gaun berwarna putih polos dilemari nya dan berniat untuk memakai nya saat acara pesta nanti malam, namun dengan cepat Mark menolak nya dan mengatakan 'tidak' dan dengan tidak manusiawi nya Mark menyeret Haechan untuk memasuki mobilnya, bahkan jika Mark sadar maka dia akan melihat luka kemerahan di pergelangan tangan Haechan.
"Haechan, berhenti membantah. Kenapa semakin hari kau semakin sulit untuk diberitahu, apa kau lupa jika kau hanya menumpang dirumah ku, jadi patuhlah." tuturnya dengan menatap Haechan datar, bahkan Mark juga terlihat sedang menahan emosinya.
Karena Mark mulai sadar jika Haechan semakin hari memang semakin berubah, oke Mark tau jika Haechan memang tipe wanita yang liar karena dia hidup dilingkungan bebas, hanya saja saat pertama kali Haechan tinggal dirumah nya dia masih terlihat biasa saja dan selalu menurut, lalu kenapa sekarang dia terlihat berbeda.
Sedangkan Haechan dia menatap Mark dengan tidak percaya, hatinya terasa begitu sakit. Tidak kah Mark sadar kalau dialah yang menawarkan tempat untuk Haechan dirumah nya, lalu kenapa dia sekarang berkata seolah Haechan memang wanita yang tidak tau terimakasih. Sepertinya Haechan memang benar-benar telah salah menyimpan perasaan kepada Mark.
Oh yaampun, Mark apa kau tau? Sepertinya secara tidak sadar kau telah memperlihatkan sikap aslimu, hati-hati lah Mark, jangan sampai kau mengulangi hal yang sama dalam hidupmu, atau kau akan menyesal untuk yang kedua kalinya.
"Kau berkata seolah aku yang mengemis untuk tinggal dirumah mu." katanya dengan tersenyum miris. "Baiklah jika itu asumsi mu tentang diriku, pergilah sendiri dan biarkan aku pergi agar kau tidak harus merasa terbebani atas kehadiran ku." lanjutnya, dan setelah itu Haechan melangkah kan kakinya meninggalkan Mark, yang masih berdiri mematung menatap kepergian Haechan.
Namun beberapa menit kemudian Mark mulai menyadari semuanya dan mengejar Haechan, lalu menarik lengan Haechan dengan kuat hingga membuat sang empu meringis kesakitan. Haechan bukan lah wanita cengeng hanya saja cekalan Mark sangat kuat terlebih rasa sakit yang ditimbulkan Mark sebelumnya saja masih terasa.
Mark sekarang benar-benar terlihat sangat marah.
"Kau pikir kau bisa pergi semudah itu."
"Apa yang kau katakan, lepas Mark ini sakit." berontak nya, dengan terus berusaha melepaskan cekalan lengan Mark pada tangannya. Dan menghiraukan tatapan orang-orang yang menatapnya aneh.
"Berhenti memberontak atau aku akan melakukan yang lebih parah daripada ini, aku tidak suka penolakan, Haechan. Jadi dengarkan aku dan menurut lah." setelah mengatakan itu Mark menyeret Haechan keluar dari pusat perbelanjaan itu dengan menghiraukan orang-orang yang menatapnya heran dan beberapa dari mereka pun bahkan merasa iba dengan Haechan yang terus berteriak meminta untuk dilepaskan bahkan Haechan juga menahan kakinya agar tidak terbawa oleh Mark, namun apa daya kekuatan Mark memang besar hingga membuat Haechan kewalahan dan mau tidak mau mengikuti langkah Mark dengan terpaksa.
Karena tidak hati- hati Mark tidak sengaja menubruk seseorang hingga membuat langkahnya terhenti.
"Maaf aku-"
"Mark!, yaampun aku merindukan mu." seru orang itu dengan menghambur kedalam pelukan Mark dan menangis tersedu, sedangkan Mark dia hanya diam dan mulai melepaskan perlahan cekalan tangannya pada Haechan.
"Kau sangat sulit sekali untuk dihubungi, apa kau tau aku sangat merindukan mu. Apa kau menjaga dirimu dengan baik?." kata orang itu disela pelukannya.
Haechan terdiam menatap keduanya yang seperti tidak berniat untuk melepaskan pelukannya masing-masing, kenapa akhir-akhir ini Haechan sering merasa rasa sakit terlebih semuanya bersangkutan dengan Mark. Percayalah keadaan ini membuat spekulasi Haechan tentang Mark bertambah, tetapi Haechan tidak menemukan titik terang sedikit pun, justru semuanya malah terlihat semakin rumit.
Siapa wanita yang memeluk Mark?, apakah dia kekasihnya Mark?. Tapi bagaimana bisa!, lalu siapa orang yang berada diruangan rahasia milik Mark?, dan lagi sebenarnya situasi macam apa ini!, tolong Haechan dia tidak mau berada dalam situasi seperti ini, dan lagi Mark ternyata sangat menakutkan Haechan ingin pergi sejauh mungkin, apakah ini waktunya Haechan untuk kabur. Namun baru saja Haechan memundurkan langkah nya Mark sudah kembali mencekal lengan Haechan, dengan posisinya yang masih berpelukan.
Keduanya terlihat sudah saling melepaskan pelukan satu sama lain, jika wanita didepannya menatap Mark dengan binar kerinduan maka berbeda lagi dengan Mark yang menatapnya dengan sorot yang akan sarat dengan ketidaksukaan.
"Berhenti mengganggu hidupku." ucapnya dengan menarik Haechan untuk segera menjauh dari wanita itu, Haechan hanya diam dan menurut karena pikirannya tengah berkelana jauh.
Tidak berhenti disana wanita itu mengejar Mark dan menghentikan langkah Mark. "Kau masih marah?. Mark ayolah semua orang juga akan mengatakan hal yang sama apa yang kau lakukan adalah sebuah kesalahan, kau bersikap seolah kita yang salah, tapi tidak kah kau berpikir jika kau telah berlebihan." jelasnya dengan sesekali melirik kearah Haechan yang seperti tidak mengerti dengan pembicaraan keduanya.
"Berhenti juga mengurusi hidup ku, urus saja hidupmu sendiri. Dan jangan pernah berniat untuk menemui ku lagi, kalian semua sama, menghancurkan ku dengan cara menyalahkan perbuatan ku. Kalian tidak akan pernah tau apa yang aku alami jadi menjauh dari hidup ku." ingatnya lalu menarik kembali Haechan dengan cepat.
"Mark berhenti bersikap seperti itu, jangan sampai kau mengulangi kesalahan yang sama." teriaknya sambil mengejar Mark.
Haechan sendiri dia tidak mengerti dengan pembicaraan itu, tetapi siapa wanita itu dan apa sebenarnya yang tengah mereka bicarakan itu, lalu kesalahan apa yang telah Mark lakukan. Mungkin kah wanita itu adalah kekasih Mark, namun dengan jahatnya Mark malah berselingkuh dengan wanita lain, dan berakhir dengan mengurang selingkuhan nya dikamar rahasia itu agar tidak ada orang yang mengetahui nya.
Dan soal perkataan 'kesalahan yang sama' apakah mungkin Mark telah menjadikan perselingkuhan sebagai kebiasaan dan sekarang dia sedang melakukan hal yang sama yaitu menjadikan Haechan selingkuhan nya dan lalu mencampakkan kekasih lamanya, dan tak lama lagi Haechan juga akan menjadi korban selanjutnya.
Tapi kenapa Haechan malah mengingat sosok yang selalu menghantuinya, apa hubungannya dengan sosok itu, apa mungkin dia korban Mark juga. Tapi tidak mungkin kan Mark sampai membunuh seseorang, Haechan menggeleng pelan dan kembali memberontak.
"Mark lepas, biarkan aku pergi jangan menyeret ku dalam masalah mu." seru Haechan dengan susah payah. Tetapi Mark mengabaikan nya.
Tanpa Mark sadari jika wanita tadi telah berada tepat dibelakang Haechan lalu mengulurkan tangannya dengan tersenyum teduh dan memberikan sesuatu kepada Haechan, meskipun merasa aneh dengan langkahnya yang sedikit kesulitan Haechan tetap menerima nya dan setelahnya wanita itu menyerah untuk mengejar Mark.
"Aku tidak akan membiarkan semua nya terjadi kembali, bertahan lah." gumamnya dengan memandang kepergian Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Accident [Markhyuck Gs]✔
FanfictionPertemuan yang tidak disengaja membuat keduanya memiliki perasaan satu sama lain, namun sayang sebuah kisah memang tidak pernah berjalan dengan mudah. Markhyuck gs