Setelah kejadian itu, Haechan berusaha untuk tidak bertemu terlebih dahulu dengan Mark, ini sudah dua hari dan Haechan sedang berusaha untuk tidak menemui Mark, sangat sulit memang mengingat keduanya tinggal didalam satu atap.
Bahkan Haechan selalu mengurung diri dikamarnya, dan makan saat Mark telah berangkat ke kantor nya. Kejadian itu membuat Haechan berfikir jika kerja otak Mark sedang bermasalah namun ternyata yang salah adalah Haechan, pasalnya dua hari belakangan ini Mark sering menanyakan keadaan Haechan lewat ponselnya atau sesekali Mark akan mengetuk pintu kamar Haechan disetiap pagi, sore dan malam.
Haechan bingung, sebenarnya hal apa yang membuat Mark berubah secepat itu.
Duduk diatas kasur dengan memeluk kakinya, pikirannya melayang jauh tentang siapa sosok Mark yang sebenarnya, jika dilihat Mark memang terlihat biasa-biasa saja, namun Haechan yakin Mark adalah sosok misterius yang harus Haechan gali seluk-beluk nya.
Dan lagi Haechan yakin, mimpi yang selalu mendatangi nya berhubungan dengan Mark. Kenapa Haechan seyakin itu, karena sosok yang selalu datang dalam mimpinya adalah seorang wanita dengan paras yang begitu cantik, dan kalian pasti tidak akan percaya jika sosok wanita itu sedikit mirip dengan Haechan, ingat hanya sedikit. Membayangkan nya saja membuat Haechan merasa sangat merinding.
Drrttt drrttt
Lamunan nya terganggu oleh suara, telpon yang berbunyi. "Mengganggu saja"gerutunya dengan mengambil ponsel miliknya. "Nomor siapa ini"
Haechan pun mengangkat nya. "Hallo, dengan siapa ini"
"Dengan siapa lagi, jika bukan dengan kesayangan mu. Keluar lah aku menunggumu disekitar rumah milik tuan mu"dengan refleks Haechan mematikan sambungan nya dan membanting ponselnya. Bagaimana bisa dia melupakan satu orang yang juga selalu menggangu hidupnya, ini tidak bisa dibiarkan dua hari belakangan ini juga Haechan selalu ditelpon oleh nomor tak dikenal, dan nomor itu adalah milik mantan kekasihnya yang pernah mengejar Haechan waktu di supermarket. Bahkan Haechan mengingat jika dia telah memblokir setidaknya lima nomor milik mantan kekasihnya itu.
"Lucas"katanya. Dengan buru-buru Haechan mengambil ponselnya dan memblokir nomor itu dengan cepat.
Haechan berdiri dari duduknya lalu pergi keluar dari kamarnya dan mengintip di jendela rumah untuk memastikan, apakah benar Lucas sedang berada disekitar rumah Mark. Saat sedang mencari tiba-tiba saja kedua mata miliknya bertatapan pas dengan mata milik Lucas, Haechan pun langsung menarik tubuhnya lalu berdiri didepan pintu, dia juga harus memastikan bahwa pintunya telah terkunci dengan benar.
Tok tok tok
"Haechan-ah, bukalah pintunya"
"Sayang, aku tau kau didalam"
"Jangan seperti ini, aku tidak suka kekerasan" Haechan terus membekap mulutnya agar tidak berteriak, sekarang Haechan sedang ketakutan dan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sekecil apapun.
"Kau ingin aku mendobrak pintunya"
Haechan menggelng, ini tidak bisa dibiarkan Haechan berlari kearah kamarnya dan mencari ponselnya untuk menelpon Mark, dia tidak peduli jika sekarang Haechan sedang menghindari Mark, karena sekarang Haechan benar-benar ketakutan.
Menghidupkan ponselnya Haechan mencari nama kontak Mark, tidak sulit mengingat hanya Mark lah yang selama ini sering menghubungi Haechan. Tidak menunggu lama lagi Haechan mulai menghubungi Mark.
Tuut tuut tuut
"Mark kumohon angkat lah"ucapnya dengan gelisah, pasalnya Mark tidak kunjung mengangkat telponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Accident [Markhyuck Gs]✔
FanfictionPertemuan yang tidak disengaja membuat keduanya memiliki perasaan satu sama lain, namun sayang sebuah kisah memang tidak pernah berjalan dengan mudah. Markhyuck gs