29

3.9K 374 19
                                    

"Wahh, benar-benar indah." Puji Mark saat mereka telah sampai di pantai Hamdeok, yang berada di Jeju. Jika Taeyong dan Jaehyun memilih tempat lain maka Haechan dan Mark memilih pantai, sebenarnya semua ide Haechan, Mark hanya ikut saja.

Tetapi siapa sangka ternyata tempat yang dipilih Haechan sangat indah dan menakjubkan, bahkan tempat nya juga dekat dengan beberapa tempat wisata yang berada disana. Jadi sedikit menguntungkan bukan, karena setelah dari pantai mereka dapat menikmati wisata lain tanpa harus menempuh jarak jauh, terlebih villa mereka juga lumayan dekat dengan pantai nya.

"Bagaimana."

"Sangat indah." Puji Mark, sebenarnya yang Mark puji bukan pantai nya melainkan istrinya, Haechan. Dia tidak kalah indah kulitnya yang tersorot matahari membuat Haechan terlihat berkali lipat lebih cantik dan menawan.

"Tentu saja, ini tempat favorit ku dulu." Jawab Haechan. "Benarkah."

"Iya. Kau tau, Mark. Setiap hari aku pasti akan pergi diam-diam karena ibu selalu melarang dengan alasan takut aku diculik."

"Ibumu benar, kau terlalu menggemaskan untuk pergi sendirian."

"Dasar mulut buaya." Gumam Haechan.

"Haechan-ah." Panggil Mark pelan. "Ya."

"Aku seperti menantu durhaka, karena menikahi mu tanpa meminta izin pada orang tua mu."

Haechan terdiam. Itu benar, Mark menikahi Haechan tanpa meminta izin. Meskipun kedua orang tuanya telah meninggal tetapi setidaknya Mark mengunjungi makamnya kan, jangan salah kan siapapun karena semuanya terjadi begitu saja. Mark dengan janjinya, akan menikahi Haechan. Dan itu benar-benar terjadi bukan.

"Tidak perlu sedih, kita akan berkunjung setelah pulang dari Jeju."

"Aku harap mereka tidak akan marah."

"Mereka orang baik, Mark." Mark mendekati Haechan, berdiri dengan jarak sangat dekat. Sudah Mark katakan bukan jika istrinya hari ini sangat cantik, bahkan bukan hanya hari ini Haechan akan terlihat cantik disetiap harinya.

Wanita yang berusaha untuk bunuh diri yang ditemuinya dijembatan kini telah menjadi istrinya, Lee Haechan. Mark tidak percaya Tuhan sebaik itu padanya, padahal dulu dia sangat kejam dan memperlakukan Haechan dengan seenaknya. Tetapi lihatlah, wanita itu kini mampu bertahan dengan monster seperti Mark. Inilah yang harus Mark syukuri.

Kedua tangannya menangkup wajah Haechan, meneliti disetiap inci wajahnya. Bibirnya yang terlihat sedikit berbentuk hati itu telah Mark cicipi, hampir setiap saat. Pipi chubby dan hidung nya terlihat kemerahan akibat angin dipagi hari. Sungguh sempurna, istrinya Lee Haechan sangat menakjubkan dan Mark tidak akan bosan untuk memujinya setiap saat.

Dielus nya pipi sang istri Mark mulai mendekatkan wajahnya hingga jarak diantara keduanya semakin menipis, Haechan yang tau dengan apa yang akan Mark lakukan pun perlahan menutup matanya siap menyambut kecupan atau lumatan yang akan Mark berikan.

Saat jarak keduanya benar-benar telah menipis, dan hanya sedikit lagi bibir keduanya akan bersentuhan.

"Oh yaampun. LEE HAECHAN."

Karena terkejut keduanya refleks membuka mata dan memundurkan langkahnya masing-masing menatap seseorang disamping nya yang berteriak histeris melihat Haechan.

"Kau Lee Haechan."

"Oh Renjun-ie." Keduanya terlihat berpelukan menghiraukan ekspresi Mark yang terlihat kebingungan. Bahkan Mark sempat berfikir bukankah seharusnya Haechan marah karena momen romantis nya telah diganggu.

"Oh ommo," Haechan menutup mulutnya karena terkejut. "Kau hamil." Tanyanya, sementara Renjun dia malah senyum dengan mengangkat kedua alisnya.

An Accident [Markhyuck Gs]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang