21

3.5K 405 22
                                    

"Maaf menunggu lama."

"Tidak apa, lagipula hari ini pasien dirumah sakit tidak terlalu banyak."

"Duduklah." Haechan pun mendudukkan dirinya disamping Jeno.

Luka dileher nya belum sembuh jadi Haechan harus memanggil Jeno untuk mengobati dan meminta obat yang cocok untuk lukanya.

Malam dimana mereka berciuman sebenarnya berakhir dengan Haechan yang terluka, malam itu Haechan hanya terkejut dengan tindakan tiba-tiba Mark yang akan menyentuh nya lebih dari sekedar ciuman dan membuat Haechan memberontak bahkan menampar Mark hingga membangunkan sisi liar Mark kembali.

Dengan amarah nya yang tidak terkendali Mark menggores leher Haechan menggunakan sebuah cutter yang berada dirumah nya. Haechan tidak akan merasa aneh lagi dengan kehadiran beberapa benda tajam dirumah Mark karena selama tinggal dengan Mark, Haechan sedikit mengetahui bahwa terdapat benda tajam dimana-mana jadi lain kali Haechan akan berhati-hati dan tidak akan gegabah dalam menghadapi Mark.

"Lukanya tidak terlalu dalam, tapi ini pasti sangat sakit. Mark yang melukaimu?." Tanya Jeno sambil mengobati luka Haechan.

"Hanya luka kecil, lagipula aku yang salah." Jawabnya dengan susah payah agar tidak mengganggu kegiatan Jeno.

"Tetap saja Mark berbahaya, kau tidak berniat untuk pergi."

"Haechan, sebelumnya aku pernah menawarkan bantuan bukan padamu. Kita belum merencanakan apapun tapi kau sudah berhasil membebaskan Donghyuck, tapi tidakkah kau berfikir untuk pergi dari sini. Kau bisa ikut denganku." Lanjutnya setelah selesai mengobati luka Haechan. Mata Jeno terlihat menyala saat memandang Haechan.

Berusaha lah Jeno sampai tujuan mu benar-benar tercapai, tapi ingatlah sebuah kejahatan tidak akan pernah berjalan dengan baik setidaknya kau harus menuai hasil dari apa yang telah kau tabur. Sekarang kau bisa merencanakan hal jahat pada Mark dan Haechan tapi tidak tau dengan besok bukan, bisa jadi orang yang akan kau jadikan target adalah orang yang akan mengungkapkan siapa sebenarnya sosok dirimu sendiri.

Karma itu ada! Dan ingat hukum alam juga tidak pernah meleset. Jadi nikmati saja kecurangan mu untuk sekarang, atau sadarlah dengan apa yang tengah kau lakukan. Sebelum penyesalan mengingat kan mu betapa adilnya hidup.

Sedangkan Haechan tidak melihat sorot itu karena pandangan nya terlihat lurus menatap sebuah bingkai poto Mark yang terpajang indah dirumahnya.

Haechan malah tersenyum, dia sedikit menundukan kepalanya. Haechan sudah berjanji untuk mencari tau akar dari permasalahan yang terjadi pada psikis Mark, dia juga bahkan telah berjanji untuk merubah Mark secara perlahan dengan caranya. Lagipula entah kenapa Haechan merasa lebih nyaman tinggal dirumah Mark setelah Donghyuck dimakamkan.

Menggeleng pelan, Haechan menatap Jeno dengan tersenyum. "Aku akan tetap disini."

Tidak percaya dengan jawaban Haechan, Jeno berusaha memutar otaknya untuk membuat Haechan mempercayai nya, setidaknya Jeno harus membuat Haechan berada dipihak nya dan setelah itu barulah penyiksaan untuk Mark akan segera dimulai.

Sebenarnya Jeno tidak memiliki dendam pribadi pada Mark, hanya saja karena dia terlalu mencintai kekasihnya dan menuruti apapun yang kekasihnya perintah kan, jadi Jeno melakukan semuanya.

"Tapi Haechan ini sangat berbahaya, bisa saja nasibmu sama seperti Donghyuck."

"Aku percaya pada Mark, dia tidak akan pernah melakukan hal yang sama."

"Haechan pembunuh tetap saja pembunuh, baga-," Jeno menghentikan ucapannya kala Haechan memandangnya aneh. "Maksudku, aku khawatir jika kau terluka." Lanjutnya dengan mengatur nafasnya dan berusaha untuk tenang, sial Jeno hampir saja kehilangan kendali.

An Accident [Markhyuck Gs]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang