31

3.9K 346 30
                                    

"Huekk.. Huekk." Haechan memuntahkan semua yang ada di perut nya, kepalanya benar-benar pusing seperti berputar-putar. Perutnya juga tiba-tiba mual dan sakit.

Seingat nya semalam dia hanya minum sedikit tetapi kenapa efeknya sangat besar. Dan badannya juga terasa remuk.

Mark yang merasa dadanya basah pun membuka matanya dan melihat  Haechan yang sedang muntah didadanya. "Kau pusing." Haechan hanya mengangguk. Mark mengambil  tisu dan membersihkan tubuhnya dari sisa makanan yang Haechan keluarkan. Mark tidak merasa jijik, justru dia sangat kasian saat melihat istrinya terlihat pucat. Pasti semua ini gara-gara Haechan minum soju, dia kan tidak terbiasa minum. Terlebih semalam Haechan menangis terus-menerus dan berakhir dengan pergumulan panas dengan nya.

"Mark, air hangat." Pintanya dengan pelan. "Tunggu sebentar, akan aku ambilkan dulu." Haechan mengangguk dan kembali menidurkan dirinya, kepalanya benar-benar berputar hebat.

Namun tidak lama setelah kepergian Mark, Haechan merasa kan mual lagi maka dengan cepat dia berlari ke kamar mandi dan memuntahkan nya disana, kakinya tidak dapat menumpu dengan baik karena tubuhnya terasa lemas, dengan itu Haechan sedikit menyandarkan dirinya di wastafel.

"Huekk.. Huekk.. Oh yaampun, Huekk."

Tenggorokan nya terasa kering, lidahnya juga terasa pait dan rasanya sangat mual, sampai Haechan ingin muntah kembali, tetapi tenaganya seperti sudah terkuras habis Haechan tidak memiliki kekuatan lagi.

"Ini mimum." Mark datang dan memberikan minum kepada Haechan lalu memijat temgkuk Haechan dengan pelan-pelan.

"Sudah lebih baikan." Mark berusaha untuk tenang, meskipun sebenarnya dia panik dan ingin memeluk istrinya dengan erat, tapi Haechan pasti tidak akan menyukai Mark yang terlalu mengkhawatirkan nya.

"M-mual." Adunya dengan bersandar dipelukan Mark, suaranya terdengar sangat pelan dan bergetar. "Aku belum ganti baju Haechan."

"Pusing, Mark." Inilah jadinya kalau orang tidak kuat alkohol sok-sokan minum. Jadi sakit kan. Seharusnya apa-apa dipikir dulu, kalau kayak gini yang susah diri sendiri juga. Haechan itu sangat nakal, dia sulit untuk dinasehati. Dan lihatlah, ujung-ujungnya dia sakit.

Mark membawa Haechan kekamar, dan menidurkan nya kembali. Haechan butuh istirahat, selain pengaruh alkohol Haechan juga tumbang gara-gara Mark.

"Jika tidak kuat dengan alkohol maka jangan coba-coba untuk menyentuh nya. Sekarang istirahat lah. Aku akan memanggilkan dokter agar memeriksa mu." Omelnya.

"Tidak perlu!." Seru Haechan dengan menarik lengan Mark, hingga membuat Mark mengerutkan alisnya dan berjongkok didepan Haechan.

"Kenapa?."

"Mark, aku takut."

"Tidak perlu ada yang ditakutkan."

"Tapi, Mark. Aku belum siap."

"Haechan, dengar! Percayalah semuanya akan baik-baik saja."

"Tidak mau." Kekehnya.

"Kau tidak ingin sembuh." Tanya Mark lembut. Dan Haechan hanya menggeleng kan kepalanya, bukannya Haechan tidak mau sembuh hanya saja dia takut jika dokternya tiba-tiba mengatakan bahwa Haechan tidak bisa hamil. Itu seperti mimpi buruk bagi Haechan. Ntah Mina yang memanipulasi dokternya atau tidak, tapi tetap Haechan belum siap bertemu dengan dokter dia masih sedikit trauma. Lagipula Haechan yakin kalau dia bisa sembuh tanpa dokter, ini hanya efek buruk dari minum alkohol jadi nanti juga akan sembuh, pikirnya.

"Bukan hanya dirimu, aku juga merasa kan sakitnya." Mark mengusap lembut pipi Haechan, dan merasakan suhu tubuh Haechan yang begitu panas.

"Aku berjanji akan cepat sembuh." Gumamnya.

An Accident [Markhyuck Gs]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang