"Pak, kenapa lewat sini ya?" Tanya Ibu Lala kepada sang supir.
"Kalau lewat pintu utama itu bahaya, bu."
Lala dan ibunya saling menatap satu sama lain. Namun, Lala langsung paham. "Bener bu, mending lewat sini." Ucapnya agar sang ibu lebih tenang.
Mobil itu berhenti di parkiran belakang bandara yang hanya didatangi oleh beberapa orang saja, sang supir terus menemani Lala beserta ibu dan adiknya sampai ke tempat pengecekan pasport dan tiket pesawat.
Setelah mereka bertiga benar-benar sudah memasuki area khusus penumpang, supir yang merupakan suruhan Max itu barulah memutuskan untuk pergi dan melaporkan kepada Max bahwa tugasnya telah selesai.
Max pun pergi dari bandara dan berhasil membuat orang-orang di mobil belakangnya menjadi kebingungan, rencananya berhasil dan Lala bisa kembali dengan aman berkat idenya itu.
"Makasih Max." Ucap Winwin yang tersenyum bahagia dan merasa lega.
"Oke, tapi sekarang kita punya tugas baru."
Winwin menatap Max dan seperti langsung tau apa yang dimaksud olehnya.
"Ada enam anak kucing yang lagi panik mencari induknya." Sindir Max untuk keenam anggota WAYV yang lain.
Mereka tidak sadar kalau Kun masih berada di bandara dan pergi begitu saja meninggalkannya yang terus berusaha mencari Lala disana. Dia yakin dengan sepenuh hatinya bahwa Lala baik-baik saja dan sudah berada disini dengan aman.
Memang Kun tidak salah tapi dia tidak bisa menemukan Lala di bandara karena gadis itu telah berada di sisi lain area bandara yang hanya boleh dimasuki oleh para penumpang yang memiliki tiket.
Kun pada akhirnya memilih untuk berdiri sambil mengamati area khusus penumpang yang ada di seberangnya.
"Lala udah disana belum ya?" Gumamnya.
Beberapa menit berlalu, orang-orang hanya berjalan melaluinya tanpa tertarik untuk menyapanya. Kun justru merasa nyaman dengan itu, bandara selalu menjadi tempat penuh sesak baginya, tapi kali ini tidak ada suara teriakan para gadis yang memanggil namanya dan tidak ada silau cahaya dari kamera yang selalu membuat matanya perih.
Yang Kun inginkan saat itu adalah melihat Lala sudah berada di area seberang sana dan melambaikan salam perpisahan untuknya, hal yang tidak pernah bisa keluarganya lakukan setiap kali Kun harus kembali ke Korea karena bandara akan penuh dengan para penggemarnya sehingga membuatnya kesulitan mencari keberadaan keluarganya.
Mata Kun menyipit ketika ada seorang gadis berdiri sejajar dengannya, namun gadis itu berada di dalam area penumpang. Kun berjalan mendekat agar bisa melihatnya lebih jelas, begitupun dengan si gadis yang berlari menghampirinya namun segera berhenti karena jika dia keluar darisana maka dia tidak bisa masuk lagi ke area ini.
Kini wajahnya menjadi semakin jelas, Kun yakin gadis yang dilihatnya itu adalah Lala yang sedang tersenyum sambil melambaikan tangan kepadanya. Walaupun wajahnya tertutup masker dan topi, tapi Lala bisa mengenalinya.
"Kun!" Sapa Lala girang.
Kun membalas lambaian Lala, dia menurunkan masker yang dipakainya agar Lala bisa melihat senyuman di wajahnya.
"Kun, Lala baik-baik aja!" Lanjut Lala. Lalu dia mengangkat kotak bekal yang sedari tadi dia pegang, "Lala bakal makan ini di pesawat!"
Kun mengacungkan jempol kanannya kepada Lala, "Hati-hati!"
Lala mengangguk, lalu kepalanya menoleh seperti merespon panggilan seseorang. "Iya, Bu! Sebentar!"
Kini Lala kembali menatap Kun, "Kun! Lala harus pergi, dadah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Cat; Holiday | WayV✓
Fanfiction"Lala, jujur aja sama aku. Kamu gak pernah datang ke desa itu kan?"