"Lala gak kenal sama aku?" Hendery menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuk.
Lala memberikan tatapan polosnya kepada Hendery sambil menggelengkan kepala.
Hendery merasa gadis dihadapannya ini adalah orang yang sama dengan Lala jelmaan Louis karena sorot matanya pun sama persis.
"Pasti nama kamu itu Hendery?" Tebakan Lala membuat Hendery tersenyum sumringah dan semakin yakin bahwa gadis tersebut memanglah Lala yang dahulu.
"Tuhkan! Aku tau kok Lala tuh suka pura-pura gak tau."
Lala mengerutkan keningnya, dia melepas jaket pemberian Hendery itu dan menunjukkan sebuah nama di bagian dada jaket tersebut.
"Aku cuman nebak karena disini ada namanya." Jelas Lala yang kembali membuat Hendery kecewa dan menurunkan kedua bahunya.
Obrolan mereka berdua terhenti karena kedatangan seseorang dari arah gerbang taman. Lala melebarkan matanya ketika melihat sang paman menjemputnya kesana.
Hendery kebingungan berada di posisi itu, dia menatap Lala dan Winwin berulang kali dengan tatapan bertanya-tanya.
Saat menghampiri Lala, nafas Winwin memburu. Selama di perjalanan menuju taman ini pikirannya berkeliaran kemana-mana.
Namun ternyata Lala sedang bersama Hendery, Winwin menjadi agak lega dan bisa sedikit tenang.
"Kenapa berangkat sendiri? Kan ibu udah nitipin kamu ke paman." Kata Winwin agak kesal.
Hendery menutup mulutnya lalu sedetik kemudian dia tertawa kencang.
"HUAHAHAHA! WIN GE UDAH JADI OM-OM NIH?" Ucap Hendery di sela-sela tawanya.
Winwin menatap malas ke arah adik laki-lakinya itu, dia meraih koper Lala dan menarik tangan keponakannya untuk pergi dari taman.
Hendery mengejar mereka dan meminta tumpangan sampai ke rumah.
Tentu saja Winwin mengijinkan walaupun ada perasaan heran di dalam hatinya, sedang apa Hendery di taman ketika tengah malam seperti ini?
"Jadi, Lala nginepnya dimana?" Tanya Hendery kepada Lala, namun gadis itu malah bersembunyi dibalik punggung Winwin.
"Oh iya, Lala belum kenalan sama Hendery ya? Dia ini teman segrupnya paman, usianya dua tahun lebih muda dari paman tapi masih tuaan dia daripada Lala." Jelas Winwin sambil melirik ke arah gadis yang sedang bersembunyi dibelakangnya.
Hendery tersenyum lebar sampai deretan giginya terlihat. "Gak tua-tua amat kok." Katanya.
Lala mengangguk dan tersenyum kecil. Entah kenapa Hendery merasa pipinya memerah melihat senyuman manis Lala itu.
Sudah lama dia tidak melihat senyumannya, hal itu semakin membuat Hendery yakin bahwa keponakan Winwin ini memang Lala yang dahulu dia kenal.
"Hendery jangan kaya gitu dong liatnya, Lala takut." Oceh Lala dan semakin menyembunyikan wajahnya dibalik punggung Winwin.
Hendery mengalihkan pandangan dan merasa sangat malu. Mereka berdua bahkan tidak saling berbincang hingga di dalam mobil.
Winwin mengenalkan Lala kepada managernya yang duduk di jok samping supir.
"Ini Max, dia orang Korea-Amerika. Usianya dibawah kita berdua, tapi sikapnya dewasa banget."
Lala mengangguk dan tersenyum kepada Max. Begitupun dengan Max yang tampak sangat ramah di mata Lala.
"Max ge keliatannya baik ya, gak kaya yang dulu."
Perkataan Lala tersebut membuat Winwin, Hendery, dan bahkan Max menatap bingung ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Cat; Holiday | WayV✓
Fanfic"Lala, jujur aja sama aku. Kamu gak pernah datang ke desa itu kan?"