Januari, 2025
Wenzhou, China.Louis, terimakasih telah meminjamkan tubuhmu kepadaku. Jika bukan karena kebaikanmu itu, mungkin aku sudah berada di atas langit dan hanya menatap mereka bertujuh darisana.
Aku sangat bersyukur dipertemukan dengan kucing sebaik dirimu.
Mari bertemu di kehidupan selanjutnya dengan wujud yang sama, maaf karena aku tidak sempat memelukmu di saat-saat terakhir itu.
Tujuh bulan berada di dalam tubuhmu membuatku memahami betapa berartinya hidup ini.
Menjadi seekor kucing ternyata banyak tantangannya, mereka bisa hidup mandiri bahkan tanpa sosok seorang ibu.
Louis, sekarang usiaku tujuh belas tahun, usia yang sama seperti saat aku terjebak di dalam tubuhmu.
Namun bedanya, kali ini aku tidak sepolos dahulu. Yah, mungkin. Tapi aku yakin, perilaku ku sudah lebih dewasa daripada lima tahun yang lalu.
Louis, tiba-tiba aku merindukan mereka.
Paman Winwin sudah dua tahun tidak pulang ke Wenzhou karena kesibukannya, dan selama lima tahun aku belum bertemu lagi dengan para pemuda itu.
Menurutmu apa yang harus aku lakukan?
Tapi sepertinya mereka sudah melupakanku, apalagi Xiaojun. Dia pasti sangat bahagia karena akhirnya aku mati malam itu haha.
Seharusnya aku tidak tertawa kan Louis?
Aku yakin kamu pasti sedang menggeram kepadaku karena telah berpikir buruk tentang Xiaojun.
Kamu selalu berkata bahwa apa yang dilakukan Xiaojun itu adalah demi kebaikan diriku sendiri.
Dan sepertinya kamu benar, seharusnya aku menuruti perkataan Xiaojun dan mengabaikan semua insting buruk yang muncul di otakku, dengan begitu kamu masih berada di dunia ini.
Aku merasa bersalah karena telah menggunakan delapan nyawa milikmu itu.
Sungguh aku sangat tidak bijaksana, tapi masalahnya mereka selalu dalam bahaya. Aku tidak akan membiarkan seorangpun melukai mereka.
Kamu masih ingat manager setan itu? Aku dengar dia sudah dijatuhi hukuman penjara selama dua puluh tahun.
Tapi Louis, sebenarnya aku bukan menunggu kabar manager setan itu.
Justru aku menunggu kabar dari Yangyang. Dia pasti masih syok karena aku tiba-tiba mengatakan kalimat seaneh itu.
Louis, tolong cakar aku sebagai hukuman. Bahkan untuk melihat bayangan diri sendiri di cermin pun aku tidak bisa karena merasa sangat malu.
"Lala marah karena Yangyang gege terlambat datang ke taman."
"Hah? Taman? Ohhh taman rumahnya Lala ya? Kan ini kita lagi di taman, berarti gege gak terlambat dong?"
"Bukan taman ini."
"Maksudnya?"
"Jangan pura-pura gak tau ge!"
"La, kayanya kamu salah orang."
Louis, aku masih tidak mengerti, kenapa hari itu Yangyang tiba-tiba pergi dengan ekspresi wajah kesal?
Apa yang salah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Cat; Holiday | WayV✓
Fanfiction"Lala, jujur aja sama aku. Kamu gak pernah datang ke desa itu kan?"