Winwin menatap aneh Xiaojun, pemuda itu tidak memberikan alasan yang jelas kepadanya. Tentu saja Winwin menjadi sangat penasaran dan curiga.
Namun panggilan Kun dari lantai satu membuat Winwin mengurungkan niatnya untuk mengecek kamar Yangyang.
Dia memutuskan untuk kembali turun dan meninggalkan Xiaojun yang masih berdiri menghalangi jalannya tadi.
Xiaojun menghembuskan nafas lega, kemudian dia merasa wajahnya menjadi sangat panas karena telah mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam kamar adik terkecilnya itu.
"Lupain, jangan diinget-inget." Ucap Xiaojun sambil memukul-mukul puncak kepalanya.
Jika bukan karena Xiaojun, pasti malam itu Yangyang sudah dihabisi oleh Winwin dan mungkin juga kakak-kakaknya yang lain akan ikut menghajarnya.
Keesokan paginya, Lala terbangun dari tidur dan mendapati bahwa Yangyang sedang memeluknya erat. Lala juga baru sadar kalau ternyata ada selimut yang menutupi seluruh tubuhnya, sedangkan Yangyang tidak ikut berada di bawah selimut itu.
Jadi dia memeluk Lala dari luar selimut. Padahal Yangyang hanya memakai celana pendek, pasti semalaman kemarin dirinya merasa sangat kedinginan.
Hal pertama yang Lala lihat saat terbangun dari tidurnya adalah wajah Yangyang yang tampak sangat kelelahan, tidurnya terlihat nyenyak sampai dia mendengkur halus.
Lala tersenyum manis dan membelai rambut pemuda disebelahnya itu, lalu dia mencium pipi Yangyang dengan penuh rasa cinta.
Perlahan Lala memindahkan lengan Yangyang dari tubuhnya. Setelah itu, Lala turun dari kasur dan memakai gaun yang dipakainya kemarin malam.
Lala melangkah menuju pintu dan membukanya dengan sangat pelan agar tidak membangunkan Yangyang. Matanya terus mengarah kepada Yangyang sambil tangannya berusaha memutar kenop pintu.
Akhirnya Lala berhasil keluar dari kamar tersebut tanpa membangunkan sang penghuni yang sedang tertidur lelap.
Saat Lala membalikkan badannya ke arah tangga, tiba-tiba dia melihat Xiaojun yang baru sampai di lantai dua.
Xiaojun yang awalnya tidak menyadari kehadiran seseorang di depannya itu, mendadak dia mengangkat kepalanya dan mendapati Lala sedang mematung di depan pintu kamar Yangyang sambil menatap ke arahnya.
Di sisi lain, Lala tidak tau harus berkata apa kepada Xiaojun untuk menjelaskan kehadirannya disana.
Namun ternyata Xiaojun hanya tersenyum penuh arti.
"Di bawah gak ada siapa-siapa kok, aman." Kata Xiaojun yang memang sudah mengetahui kejadian semalam antara Lala dengan Yangyang.
Lala menjadi semakin kebingungan, sedangkan Xiaojun segera berjalan melewati Lala lalu masuk ke dalam kamarnya.
Walaupun begitu, Lala tetap saja menaruh curiga kepada Xiaojun. Sedetik kemudian, dia merasa sangat malu karena mungkin Xiaojun sudah mengetahui kenapa dirinya bisa ada disana.
Lala akhirnya berlari menuruni tangga sambil menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan raut merah di wajahnya.
Saat sampai di lantai satu, dia tidak sengaja menabrak seseorang yang baru saja keluar dari kamar Ten.
Akibat dari kencangnya tabrakan tadi itu, Lala sampai terjatuh ke lantai. Dia tidak langsung melihat orang yang ditabraknya, dia berpikir orang tersebut adalah Ten.
Tapi setelah dipikir-pikir lagi, kemarin Lucas berkata kepadanya bahwa Ten sedang pulang ke Thailand.
Oleh karenanya, Lala merasa syok sekaligus penasaran dan dia segera menoleh ke arah orang yang baru saja keluar dari kamar Ten itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Cat; Holiday | WayV✓
Fanfic"Lala, jujur aja sama aku. Kamu gak pernah datang ke desa itu kan?"