Yangyang refleks menutup mulut Lala dengan telapak tangannya, dia terkejut karena Lala mengatakannya dengan suara yang lumayan kencang.
Untungnya, mereka semua sedang serius membicarakan hal lain sehingga tidak sempat mendengar perkataan Lala.
Yangyang menghembuskan nafasnya lega.
"Kamu nihh!" Bentaknya dengan nada bercanda sambil mencubit pipi gadis itu.
"K-Kenapa, Yang?" Lala berontak dan berusaha melepaskan cubitan Yangyang di pipinya.
Yangyang menghentikan aksinya dan kini dia merangkul pundak Lala sambil mendekatkan bibirnya ke samping telinga Lala.
"Jangan terlalu kencang ngomongnya, nanti yang lain tau." Bisik Yangyang.
Lala mengangguk dan memberi tanda 'oke' dengan jari-jarinya. Yangyang tersenyum manis dan menatap Lala cukup lama.
Kehadiran para anggota WayV yang lain serta Tern di ruangan itu sampai mereka hiraukan, Lala dan Yangyang benar-benar sedang dimabuk asmara.
Salah seorang memperhatikan mereka dengan tatapan penuh arti dan sulit ditebak, karena ternyata dia juga mendengar apa yang dikatakan oleh Lala.
Dan dia tidak merasa terkejut, karena sebelumnya dia memang sudah mengetahui bahwa Lala dan Yangyang pernah melakukan suatu hal yang beresiko.
Dia berjanji di dalam hatinya untuk menjaga rahasia itu dan tidak mengatakannya kepada yang lain, justru dia ingin membantu Lala dan Yangyang.
Mungkin pikirnya, hal itu bisa menjadi balas budi karena pernah memisahkan mereka berdua lima tahun yang lalu.
Kemarin adalah hari yang penuh lika-liku, mulai dari kecoak sampai kedatangan Bright yang begitu tiba-tiba.
Hal itu membuat semua penghuni rumah tertidur lelap pada malam harinya. Bahkan ketujuh anggota WayV tidur lebih cepat dari biasanya, mereka takut besok bangun kesiangan karena harus berlatih lagi.
Sekitar pukul dua malam, Lala terbangun dari tidurnya karena mendengar ada suara gemerisik di sekitar lemari.
Dia menatap cukup lama ke arah lemari yang berhadapan dengan kasurnya. Suara gemerisik itu sesekali masih terdengar, tapi Lala masih tidak tau darimana sumber pastinya.
"Pasti kecoak lagi." Tebaknya.
Perlahan Lala membuka selimutnya dan menginjakkan kakinya ke lantai, dia meraih satu bantal lalu memegangnya seperti sebuah senjata.
Saat jaraknya tinggal beberapa jengkal lagi dari lemari, ada seekor kecoak yang terbang dari atas lemari menuju ke arahnya.
Sontak Lala mengayunkan bantalnya dan tepat mengenai si kecoak yang kini jatuh ke atas kasurnya. Lala ingin berteriak kencang, namun dia takut membangunkan orang-orang di rumah itu.
Lebih sialnya lagi, si kecoak malah jatuh tepat di atas kasur dan menghilang ke dalam selimut. Tentu saja Lala tidak mau lagi berurusan dengan makhluk kecil tersebut, dia memilih untuk pindah ke ruang kumpul dan tidur disana sampai matahari terbit.
Sekeras apapun Lala berusaha memejamkan matanya, dia tetap tidak mengantuk lagi. Beberapa menit Lala berpikir sambil menatap langit-langit, haruskah dia menyalakan televisi?
Tapi pasti hanya ada siaran paranormal saja, Lala takut jika menontonnya sendirian.
"La, kenapa tidur disitu?" Suara berat seseorang dari arah tangga membuat Lala menolehkan kepalanya.
"Eh, Xiaojun!" Lala menatapnya bahagia. "Kebangun juga?"
Xiaojun mengangguk sambil berjalan menghampiri Lala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Cat; Holiday | WayV✓
Fanfic"Lala, jujur aja sama aku. Kamu gak pernah datang ke desa itu kan?"