"Lala! Bangun! Anak cewek gak boleh tidur terus!"
Bentakan sang ibu di siang hari membuat seorang gadis berusia tujuh belas tahun itu tersentak bangun dari tidurnya.
Dia segera mengusap kedua mata dan duduk di pinggiran kasur, tak lama ibunya datang memasuki kamar dan menjintak kepala gadis itu hingga dia mengeluh kesakitan.
"Akh! Ibu! Lala kan udah bangun!" Protesnya sambil memegangi kepala.
Ibunya berkacak pinggang dan menatap tajam ke arah Lala. "Mentang-mentang libur musim dingin, kamu seenaknya aja tidur sampai jam satu siang."
Lala memajukan bibirnya dan memberikan tatapan memelas. "Kapan lagi coba Bu bisa libur panjang kaya gini."
"Ya tapi jangan tidur mulu kamu nya!" Lagi-lagi Lala mendapatkan jitakan namun kali ini terasa lebih keras.
"Iya iya, Besok Lala bangunnya pagi."
"Daripada diem di rumah mulu, mending kamu liburan kemana kek gitu." Saran ibunya dan membuat kening Lala berkerut bingung.
"Liburan?"
Sedetik kemudian, ekspresi wajah Lala berubah menjadi bahagia dan tampak ada sebuah ide yang muncul di otaknya.
"Bu, boleh gak Lala liburan ke Korea?"
Kali ini ibunya yang kebingungan. "Mau ngapain jauh-jauh?"
"Bosen lah Bu liburan di dalam negeri sendiri, lagian di Korea sana kan ada Paman Winwin. Jadi Lala gak akan sendirian."
Karena kalimat bujukannya itu, ibunya langsung menyetujui dan segera menelepon adik laki-lakinya yang tinggal sekaligus bekerja di Korea sana.
Lala menatap antusias ke arah ibundanya yang sedang menghubungi Winwin. Beberapa detik kemudian, terdengar suara sapaan di ujung telepon.
"Halo kak."
"Win, Lala kan sekolahnya lagi libur musim dingin, katanya dia mau liburan ke Korea. Yaudah kakak ijinin daripada dia tidur terus di rumah kan, tapi bisa gak kamu temenin Lala selama disana? Ya gak usah ikutin dia tiap jam juga sih, cuman kalau Lala butuh bantuan nanti tinggal telepon kamu aja gitu."Jelas ibunya panjang lebar kepada Winwin.
Lama tidak terdengar jawaban darisana, ibu Lala pun kembali memanggil nama adiknya itu.
"Win, halo? Lagi sibuk ya?"
"Eh engga kak, Winwin juga kebetulan belum ada jadwal manggung lagi."
Si ibu tersenyum cerah mendengar jawaban Winwin itu. "Oke, bagus! Berarti bisa ya temenin Lala?"
"Bisa kak, Lala kapan kesini nya?" Tanya Winwin dan ibu Lala pun melirik ke arah putrinya yang tampak heran itu.
"Besok berangkatnya, kakak ambil jam penerbangan yang paling malem supaya kamu bisa jemput Lala di bandara."
Lala melebarkan matanya dan ingin segera memprotes ucapan ibunya itu. Tapi sayang, sambungan telepon dengan Winwin langsung diputus oleh sang ibu dan membuat Lala semakin kesal.
"Sekarang kamu siapin baju sama kebutuhan lainnya trus masukin ke dalam koper, ibu mau pesan dulu tiket ke Korea nya lewat aplikasi." Suruh ibunya yang lalu berjalan keluar dari kamar Lala.
Gadis itu menatap kepergian ibunya dengan tatapan kesal, selanjutnya dia membanting-banting guling kesayangannya ke kasur sambil menahan teriakan.
"Ibu tuh nyuruh liburan atau mau ngusir Lala dari rumah sih? Gercep amat berangkatnya besok." Keluh Lala dengan nada marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Cat; Holiday | WayV✓
Fanfiction"Lala, jujur aja sama aku. Kamu gak pernah datang ke desa itu kan?"