Selamat atas Kelulusannya
—Angkatan 2025—Lala berada di ruangan kelasnya, dia menaruh kepalanya di atas meja, wajahnya menghadap ke arah jendela, satu tangannya dia jadikan tumpuan untuk kepalanya dan satu tangannya lagi memegangi perutnya.
Rasa mulas di perutnya ini telah dia rasakan sejak minggu kemarin, dia sudah menghubungi Yangyang dan pemuda itu berjanji akan datang ketika hari kelulusannya.
Lima orang murid lain yang berada di kelas itu tampaknya menghiraukan Lala yang sedang murung, bukannya mereka membenci Lala, tapi mereka tau apa yang akan terjadi jika mengusik seorang Lala yang sedang dalam mood buruk.
Sudah dua bulan berlalu, Lala teringat akan perkataan Xiaojun kalau efeknya baru akan terasa dua bulan setelah melakukannya.
Lala sudah siap untuk menerima resiko terburuknya, tapi entah kenapa dia pernah terpikir untuk menggugurkan kandungannya jika memang benar dirinya hamil.
Tanpa Lala sadari, kini dia sendirian di ruangan kelasnya. Tak ada suara apapun yang ditangkap oleh telinganya. Suasana itu semakin membuatnya larut dalam pikiran yang buruk.
Lala takut ibunya kecewa, pamannya marah, dan adiknya menganggapnya aneh. Segala pikiran negatif seperti memeluknya di hari yang seharusnya membahagiakan itu.
Suara ketukan di pintu seakan-akan membuat pikiran negatif tersebut terpental dan lenyap seketika. Perlahan Lala menolehkan kepalanya dan melihat ada seseorang yang sedang berjalan menuju ke arahnya.
Di tangannya ada sebuah rangkaian bunga berwarna kuning, dia memakai celana longgar berwarna coklat tua, kemeja putih, dan jas panjang selutut berwarna coklat muda yang tidak dikancingkan.
Lala beralih menatap ke arah wajahnya, ternyata yang mendatanginya saat itu adalah Xiaojun.
Xiaojun tersenyum bahagia lalu mengusap puncak kepala Lala yang masih berada di atas meja. Sebenarnya, mata Lala kini menatap ke arah belakang Xiaojun. Dia berharap ada enam orang lainnya yang juga datang ke hari kelulusannya.
"Selamat ya, La." Ucap Xiaojun.
Lala mengangguk, namun wajahnya masih murung. Xiaojun sadar akan hal itu dan segera menarik tangannya dari puncak kepala Lala.
Dia memperhatikan gadis itu selama kurang lebih sepuluh detik, lalu dia berlutut di hadapan Lala sambil masih terus menatapnya.
"Xiaojun, ini udah dua bulan." Akhirnya Lala membuka suara.
Xiaojun seperti sudah paham, dia berdiri lalu menggenggam tangan Lala yang berada di atas meja. Kemudian dia membawa Lala keluar dari area sekolah yang sudah sangat sepi.
Di parkiran hanya ada satu mobil yaitu mobil milik Xiaojun. Ternyata Xiaojun membawa mobilnya sendiri tanpa didampingi seorang supir.
Xiaojun mengendarai mobilnya menuju ke suatu tempat. Namun di tengah perjalanan, dia berhenti di sebuah minimarket. Setelah kembali dari minimarket itu, Xiaojun memberikan sebuah alat tes kehamilan kepada Lala.
Tentu saja Lala sangat terkejut, dia tidak pernah memegang apalagi memakai alat itu. Tapi dia tau, hanya dengan alat itulah dia bisa tau apakah dirinya sedang mengandung atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Cat; Holiday | WayV✓
Fanfiction"Lala, jujur aja sama aku. Kamu gak pernah datang ke desa itu kan?"