Sarapan kali ini rasanya kurang menyenangkan karena para pemuda itu hanya terdiam dan seperti berusaha mengalihkan wajahnya dari Lala.
Lala pun bisa tau dari raut murung mereka, pasti ada sesuatu yang membuat mereka menjadi seperti itu.
"Semoga hari ini gak hujan." Ocehan Lala mengakhiri keheningan yang terjadi sedari tadi.
"Emangnya mau kemana La?" Tanya Winwin.
"Mau bantuin Hendery."
Kali ini Hendery sudah tidak tahan, akhirnya dia memutuskan untuk bertanya kepada Lala perihal bantuan apa yang dimaksudnya itu.
"Emangnya aku pernah minta bantu apa sih La?"
"Kok Hendery lupa sih!" Lala memasang wajah jengkelnya dengan sebelah pipi yang tampak kembung.
"Gimana sih der, Lo yang minta dibantuin tapi malah Lo sendiri yang lupa." Ten ikut mengompori.
"Iya tuh!" Yangyang pun sama.
Xiaojun lagi-lagi hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis, sedangkan Kun hanya menyimak dan menatap Hendery.
"Kemarin lusa di rumah Lala, Hendery kan bilang Lala jangan dulu pulang sebelum Hendery bisa move on sepenuhnya dari Lala. Makanya Lala mau bantuin Hendery move on." Jelasnya lalu ketujuh pemuda itu kompak berkata 'oh'.
"Lebay ah sampe minta bantuin move on segala." Ledek Lucas yang tidak sadar diri.
Padahal lima tahun yang lalu dia juga pernah meminta Tern untuk membantunya move on dari Lala.
"Bisa bahaya kalau sampai minggu depan Hendery belum bisa move on dari Lala, nanti Lala gak bisa pulang ke Wenzhou." Curhat gadis itu lagi.
"Lebih tepatnya sampai besok La." Otomatis semua mata memandang ke arah Winwin.
"Besok?" Hendery mengerutkan keningnya.
"Iya, Lala harus cepet-cepet pulang karena kita ada jadwal latihan buat konser tour dunia."
Semua orang seperti tidak setuju dengan perkataan Winwin, mereka ingin sekali membantahnya dengan seribu kalimat.
"Kalau gitu, hari ini Lala harus semaksimal mungkin bantuin Hendery nya!" Lala tiba-tiba berseru.
Hendery hanya diam mematung sambil menatap Lala, begitupun dengan yang lainnya.
"Hendery, udah siap move on dari Lala?!" Tanya Lala dengan masih berseru kencang dan menunjuk Hendery dengan jari telunjuknya.
"G-gak tau La, kayanya sih be-"
"HARUS SIAP!" Suara Lala terdengar lebih kencang dari sebelumnya.
Akhirnya Hendery tidak bisa berkata-kata lagi dan memilih untuk diam saja.
Bagi keenam pemuda lainnya situasi itu sangatlah membingungkan, move on dari Lala bukanlah perkara mudah karena hampir dari mereka semua selalu gagal bahkan setelah lima tahun lamanya.
Kun sudah jelas masih menyayangi Lala dan tidak pernah melupakan masa-masa indah bersamanya. Hanya saja dia lebih sabar dan bisa mengikhlaskan Lala dengan Yangyang.
Ten juga masih menaruh harapan walaupun dia terus meyakinkan dirinya sendiri untuk menganggap Lala hanya seperti seorang adik, tentu saja itu tidaklah mudah.
Sedangkan Winwin sadar, tidak mungkin dia memacari anak dari kakaknya.
Lucas sudah mulai bisa menganggap Lala sebagai temannya karena hati Lucas kini terbagi dua, dia masih menaruh perasaan kepada Tern yang sudah berstatus sebagai istri orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Cat; Holiday | WayV✓
Fanfiction"Lala, jujur aja sama aku. Kamu gak pernah datang ke desa itu kan?"