37 - Pelukan Perpisahan

3.1K 647 79
                                    

Lala pergi ke ruang tamu sambil membawa sebuah nampan yang di atasnya ada dua buah gelas berisi susu coklat hangat.

Gadis itu tersenyum gemas saat melihat Doyoung memakai topi kelinci dan wajahnya berusaha dia buang jauh-jauh dari Lala.

"Diminum dulu om." Kata Lala sambil meletakkan si nampan ke atas meja.

"JANGAN PANGGIL OM, LA!" Bentak Doyoung dengan mata yang ikut melotot galak.

Kali ini Lala terkekeh dan segera meminta maaf. Dia memberikan secangkir gelas kepada Doyoung agar pemuda itu tidak marah lagi kepadanya.

Doyoung pun mengambilnya, lalu dia meminum susu coklat hangat itu sampai habis hanya dengan sekali teguk.

"Haus banget ya?" Tanya Lala yang belum meneguk susu coklatnya.

Sebelum menjawab, Doyoung meletakkan gelasnya ke atas meja. Lalu dia mendadak menatap tajam kepada Lala.

"Lo masih punya hutang maaf sama gua. Jadi, jangan bikin gua marah lagi!" Katanya dengan suara tegas.

"Iya iya, inget kok." Balas Lala sambil agak mendelik.

"Yaudah, kalau inget, cepet minta maaf."

Tanpa berusaha menolak, Lala langsung mengucapkan maafnya dengan melipat kedua tangan di dada dan memejamkan kedua matanya agar terlihat serius dalam meminta maaf kepada Doyoung.

Saat mata Lala terpejam, senyuman Doyoung perlahan mengembang dan seketika itu juga dia terlihat bahagia.

Namun saat mata Lala kembali terbuka, Doyoung cepat-cepat menghilangkan senyuman lebar di wajahnya dan berusaha tampak jutek seperti sebelumnya.

"Diterima kan permintaan maafnya?" Tanya Lala untuk memastikan.

Doyoung berdeham panjang dan pura-pura sedang memikirkan jawaban untuk pertanyaan Lala itu.

"Hmm..."

"Terima gak ya?" Gumamnya jahil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima gak ya?" Gumamnya jahil.

Lala menunjukkan ekspresi malasnya karena Doyoung sedang mengolok-oloknya secara tidak langsung.

"Kalau ngomong doang gak akan bisa diterima, harus ada sesuatu yang dilakuin biar maafnya bisa diterima." Ujarnya dan semakin membuat Lala kesal.

"Yaudah, Lala mau disuruh ngapain?"

Dengan beraninya Doyoung berkata, "Peluk gua."

Tentu saja Lala sangat terkejut dan merasa bingung dengan suruhan Doyoung. Dia hanya terdiam sambil berharap bahwa apa yang didengarnya tadi itu tidaklah benar.

"Peluk gua." Ulang Doyoung sambil menatap Lala dengan sangat dalam.

"Dari sekian banyak hal, kenapa harus pelukan?"

"Karena gua rasa, hari ini bakal jadi pertemuan terakhir kita." Jawab Doyoung yang kini mulai merasa sedih tapi tetap berusaha tampak tegar di depan Lala.

Pretty Cat; Holiday | WayV✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang