Seketika suasana menjadi hening, mereka semua menatap Kun dan mulutnya tertutup rapat. Beberapa lama kemudian, Lucas berteriak histeris.
"HAH! BRIGHT?!"
Suara beratnya itu membuat Toph menangis ketakutan karena masih berada digendongan tangan Lucas.
Tern segera mengambil kembali anaknya dan berusaha menghentikan tangisannya.
Sementara itu, suara ketukan pintu terus berbunyi. Ten berinisiatif untuk membukanya, lalu Lucas segera mengejar Ten dan menahan pergelangan tangannya.
"Ge, biar gua aja." Ucap Lucas kepada Ten.
"Jangan!" Namun yang membalas justru Tern. "Gua gak mau ada pertengkaran disini".
"Tapi laki-laki itu harus dikasih pelajaran, Tern." Lucas tampak marah dan menunjuk ke arah pintu.
"Sebaiknya denger dulu penjelasan dari Bright, jangan main hakim sendiri." Bela Tern.
Setelah perdebatan tersebut, Ten kembali melangkahkan kakinya menuju pintu rumah.
Dia menekan knop pintu dan menariknya, tampak Bright sedang berdiri di teras dengan kedua tangan yang dia gosok-gosok karena merasa kedinginan.
"Eh, Ten." Sapanya sambil tersenyum lebar.
Ten merasa ada gejolak emosi di dalam hatinya melihat suami sang adik terlihat tidak merasa bersalah padahal telah menelantarkan istri dan anaknya yang masih bayi.
"Tern ada disini kan?" Tebak Bright yakin.
"Gak ada."
Ten menolehkan kepalanya ke belakang karena ada suara orang lain lagi disana yang juga menjawab tebakan Bright tadi.
Bright ikut mengalihkan pandangannya ke arah belakang Ten, dia menatap tidak suka kepada orang itu sampai rahangnya ikut mengeras.
"Tern gak ada disini, mending Lo pulang lagi aja ke Thailand." Ulangnya yang ternyata adalah Lucas.
"Jangan bohong, gua suaminya." Nada Bright agak meninggi.
"Emangnya Lo masih pantas disebut sebagai seorang suami? Padahal Lo udah dua minggu gak nafkahin Tern sama anaknya!" Lucas membentak Bright.
Ten berusaha menahan badan Lucas, takutnya emosi Lucas tidak tertahan dan melampiaskannya dalam bentuk pukulan ke wajah Bright.
"Jangan ikut-ikutan masalah keluarga gua!" Bright menunjuk Lucas dengan penuh amarah.
"Gua tau Lo pernah suka sama Tern, tapi sekarang Tern itu istri gua, jadi Lo mending diam aja dan berusaha nerima nasib Lo yang menyedihkan itu!"
Mendengar keributan di pintu rumah, Tern segera menyerahkan bayinya kepada Lala dan berlari menuju sumber suara tersebut.
Kun, Xiaojun, dan Hendery ikut pergi kesana untuk melihat situasinya.
Dan sesampainya disana, ternyata Ten sedang kesulitan karena dia berada di tengah-tengah dua orang berbadan tinggi besar.
Badannya terhimpit oleh Lucas dan Bright yang masih terus berseteru. Kun segera membantu Ten dan menjauhkan kedua orang itu.
Mata Bright kini melebar karena melihat Tern muncul dari dalam rumah, sedetik kemudian dia memasang wajah kesal kepada Lucas karena ternyata telah membohonginya.
"Woy bajingan! Mau Lo apa hah?!" Umpat Bright kepada Lucas. "Lo mau hancurin keluarga gua?!"
"Lo yang ngehancurin kehidupannya Tern! Seharusnya Lo selalu setia disamping dia!" Balas Lucas tak kalah ributnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Cat; Holiday | WayV✓
Fiksi Penggemar"Lala, jujur aja sama aku. Kamu gak pernah datang ke desa itu kan?"