"TERN?!" Teriak Lucas histeris.
Tern tampak sangat pucat dan giginya saling gemeretak. Lucas segera membawa masuk Tern dan juga kopernya ke dalam rumah.
Dia merangkul Tern sambil mengajaknya untuk duduk di ruang kumpul yang suhunya lebih hangat.
Lucas pun mengambil sebuah selimut dari kamar Ten yang ada di lantai satu. Dia langsung menyelimuti Tern dengan selimut itu dan berlutut dihadapan Tern.
Matanya kini beralih ke tangan Tern yang seperti sedang menggendong sesuatu.
"Tern, itu..." Lucas menggantung perkataannya karena merasa kurang yakin.
"Jangan-jangan itu bayi?"
Pertanyaan Lucas diangguki oleh Tern, dia membuka sedikit kain yang menutupinya.
Munculah wajah mungil seorang bayi yang sedang tertidur nyenyak, Lucas merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Ini anak Lo?" Tanya Lucas untuk kedua kalinya.
"Iya cas, ganteng banget kan?" Tern menatap penuh rasa keibuan ke arah bayinya itu.
"Laki-laki?!" Lucas masih memasang wajah terkejut.
"Iya, namanya Toph."
Masih banyak yang ingin Lucas tanyakan kepada Tern, terutama tentang bayi yang ada digendongannya itu.
Tern seperti paham dengan apa yang ada dipikiran Lucas. Dia pun berinisiatif untuk menjelaskan semuanya.
"Toph ini anak gua sama Bright, usianya baru empat bulan." Tern berhenti berbicara karena dia mulai menangis.
Walaupun begitu, Tern tetap berusaha untuk melanjutkan ceritanya kepada Lucas.
"Gua gak tau harus ngadu ke siapa cas, intinya gua gak betah di Thailand." Lanjutnya.
"Lo lagi berantem sama Bright?" Tebak Lucas sambil berusaha menenangkan Tern dengan cara mengelus pelan kedua bahunya.
"Iya, kita berantem parah banget. Dan udah satu minggu Bright gak pulang, bahkan dia gak ngasih nafkah ke gua." Jawab Tern yang masih menangis.
Disitulah Lucas membuat satu teori, mungkin Ten mendadak pulang ke Thailand karena mendengar kabar rumah tangga Tern yang sedang berantakan.
"Terus kenapa Lo pergi ke Korea? Kan Ten ge juga hari ini pulang ke Thailand."
"Gua udah gak tahan cas!" Tern membentaknya dengan suara yang bergetar.
Lucas menatap sendu ke arah Tern. "Lo masih punya gua, setidaknya Lo telepon gua dan ceritain semuanya. Gua pasti bakal langsung terbang ke Thailand buat nolongin Lo."
Tern semakin menangis mendengar ketulusan Lucas, ada rasa bersalah di hatinya karena telah menolak pemuda itu.
"Mikir Tern, cuaca di Thailand sama Korea itu beda. Toph belum kuat nahan udara sedingin ini, gua takut Lo dan Toph kena flu."
"Iya cas, maafin gua." Tern menatapnya dengan mata yang basah.
"Jangan minta maaf ke gua, minta maafnya ke Toph." Lucas berkata seperti orang yang sedang marah.
Kemudian Tern beralih menatap bayi yang ada digendongannya, dia mencium wajahnya lalu berkali-kali mengucapkan kata maaf.
Perasaan Lucas saat itu menjadi campur aduk, dia sangat marah kepada Bright dan dia juga masih merasa agak sakit hati karena Tern lebih memilih pria itu.
Namun melihat bayi yang ada digendongan Tern, semua rasa amarahnya perlahan menghilang.
Seperti ada rasa tanggungjawab di dalam diri Lucas untuk menjaga Tern dan bayinya selagi mereka berada di Korea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Cat; Holiday | WayV✓
Fiksi Penggemar"Lala, jujur aja sama aku. Kamu gak pernah datang ke desa itu kan?"