Beberapa minggu berlalu, semua berjalan seperti biasa. Tidak terlalu banyak yang berubah, hanya murid-murid yang mulai sibuk belajar karena sudah mendekati ujian, tapi tetap saja masih ada yang santai-santai juga.
Untuk pembelajaran Kevin, Winter dan Arthur mereka sudah paham dengan materi yang di ajarkan Yanto setiap pada hari sabtu dan minggu. Dan mereka, kelimanya, kian akrab satu sama lain.
Pintu salah satu bilik kamar mandi terbuka, Joanne pun keluar dari toilet tersebut lalu berjalan ke arah wastafel untuk membasuh tangannya.
"Hai, Jo!" Sapa Yessie, teman lamanya, Merupakan ketua geng AETZY.
"Hai!" Sapa Joanne seadanya, karena sejak awal ia memang tidak dekat dengan cewek ini.
"Gue denger-denger, lo sekarang main sama Winter sama teman-temannya itu?" Tanya Yessie, tampak penasaran.
Joanne mengangguk, sembari bertanya balik. "Emang kenapa?"
"Kata si Giselle sama Lia, dari dulu elo emang sengaja mau temenan sama mereka 'kan? Padahal mereka itu anak bandel loh, sekarang gimana? Lo merasa beruntung gak temenan sama mereka?" Tanya Yessie, menyudutkan.
"Banget, gue merasa beruntung banget, rasanya gue bebas dan lebih bahagia sama mereka." Jawab Joanne dengan mantap.
"Emang waktu dulu sama anak geng gue enggak?" Tanya Yessie sinis.
"Gue ngomong jujur, di geng elo, awalnya baik-baik aja sih tapi lama-lama gue merasa di abaikan terus di campakkan, leadernya gak adil sih."
Yessie tampak naik pitam, namun terus di tahannya dan berusaha untuk menyinggung Joanne terus-terusan.
"Menurut info dari Karina yang satu kelas sama temen lo itu. Mereka itu anak bandel, suka bolos, pemalas, dan pergaulan nya pasti gak bener. Lo seneng temenan sama orang yang gak bener kayak mereka? Atau lo sendiri juga gak bener ya?"
"Anak-anak brandal, yang gak punya aturan. Merusak citra sekolah dan gak berguna kayak mereka, gak cuma sekolah, mereka juga malu-maluin keluarga pastinya."
Joanne menyunggingkan senyumnya, rasa hati ingin menjambak-jambak wajah orang yang berada di depannya ini.
"Bahkan setelah gue keluar dari geng gak jelas lo itu, gue masih aja di ghibahin ya? Perasaan gue anggota yang dulu gak pernah di anggap deh? Lucu juga kalian."
"Keliatan banget kalian cari info tentang gue dan yang lain, kenapa? Iri bos? Berusaha buat menyudutkan kita, emangnya untuk apa? Ada untungnya kah?"
"Lagian, denger baik-baik. Winter, Kevin, Arthur dan Rian walaupun mereka sering di bilang bandel, tapi aslinya mereka itu baik dan gue yakin."
"Satu lagi, coba lihat di depan lo itu ada kaca, sekarang coba ngaca dulu, lo judge orang emang lo sendiri udah bener? F*ck!" Jelas Joanne, di akhir ia memperlihatkan jari tengahnya dan pergi dari sana.
⚛⚛⚛
Setelah kembali dari kelasnya Joanne pun memainkan ponsel pintar miliknya, kebetulan tugas yang di beri telah ia selesaikan dengan cepat.
Membuka aplikasi chat, lalu melihat-lihat siapa saja yang mengirimkan pesan untuknya.
Terdapat satu grup yang mempunyai banyak notif, grup yang berisikan dirinya dan keempat sahabatnya itu bahkan mengalahkan jumlah notif dari grup yang berisi ratusan orang.
Alih-alih membaca pesan dari grup tersebut, Joanne malah membaca satu pesan dari Winter.
Winter bear🦧
Online | 13.06
KAMU SEDANG MEMBACA
GENG BRANDAL [END]
Novela Juvenil[Sedang tahap revisi] Di pertemukannya kelima orang murid dalam keadaan tak terduga, yang pada akhirnya membuat mereka berhubungan dekat satu sama lain. Menceritakan tentang persahabatan antara Winter, Kevin, Arthur, Rian dan Joanne yang membentuk G...