"Hati-hati ya, pulangnya jangan kemalaman."
"Om, bercanda? Kita kan mau ke taman bermain, pasar malam lebih tepatnya.." Tanya Winter, menatap Herman dengan heran.
"Hehe, iya bercanda!"
Herman menatap penuh senang ke anak gadisnya, Joanne. Lalu ia beralih melirik kedalam mobil.
"Kalian pergi berlima?" Tanya Herman kepada Rian.
"Iya, om!" Balas Rian dengan antusias.
"Kan janjiannya berlima, Pah." Sahut Joanne.
Ia menyalami Herman, berucap pamit dan setelah itu memasuki mobil. Herman menatap Rian dengan intens, lalu berujar entah untuk siapa yang sudah pasti ia tengah menyinggung.
"Berlima mulu, berduaannya kapan?"
"Pulang nanti Om.." Jawab Kevin yang berada di sebelah Rian, ikut-ikutan.
"Apaan sih?!" Tanya Joanne heran.
"Apaan sih~" Sahut Winter, Kevin dan Arthur dengan nada mengejek.
"Pokoknya hati-hati dijalan ya!"
Mesin mobil pun telah dihidupkan, seluruh mesin-mesinnya mulai bekerja. Semua penumpangnya pun telah siap untuk berangkat.
"Harap penumpang memakai seatbelt nya, duduk dengan nyaman, minum anti*mo bila mabuk dan jangan lupa berdoa. Selamat menikmati perjalanan," Ujar Rian yang duduk di bangku pengemudi.
"Berasa ikut study tour gue. Padahal perjalanan kita cuma lima belas menit doang," Balas Winter.
"Tau nih." Balas Joanne.
Sambil berkaca, ia merapikan rambutnya dan memoles sedikit lipbalm agar bibirnya cantik.
"Para penumpang wanita harap jangan bawel," Rian kembali bebicara, melirik Winter dan Joanne yang berada di bangku belakangnya.
"Pakai seatbelt nya!" Sambung Rian memerintah.
"Udah, buruan jalan!" Balas Arthur, sudah memakai sabuk pengaman.
"Emang lo cewek?" Tanya Winter yang duduk di tengah-tengah Arthur dan Joanne.
"Bukan.."
"Ya, terus kenapa ngejawab Sutejo!" Kesal Winter.
"Penumpang wanita harap pakai sabuk pengamannya!" Rian kembali memberi peringatan.
"Sabuk pengaman.."
"Sabuk pengamannya dipakai.."
"Penumpang wanita.."
"Sabuk---"
Plukk
Rian meringis, mengelus belakang kepalanya yang terasa sedikit sakit akibat di gaplok oleh Joanne.
Joanne segera memasang sabuk pengamannya. "Udah nih!"
"Lagian yang di belakang ngapain pakai sabuk segala sih?" Tanya Kevin kepada Rian.
"Menjaga agar tetap aman, Bapak Kevin yang terhormat.." Balas Rian.
"Gue ini di tengah, sabuknya gak ada. Lebih bahaya deh, mereka berdua kalau lo ngerem dadak paling cuma nabrak bangku, lah gue nyusruk ke depan!" Seru Winter, melihat ke Joanne dan Arthur secara bergantian.
"Berarti nasib lo begitu.."
⚛⚛⚛
Malam hari yang terlihat ramai, kerlap-kerlip lampu di beberapa wahana permainan menerangi kegelapan. Pengunjung berdatangan dengan keluarga, teman ataupun pasangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/249483528-288-k205526.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GENG BRANDAL [END]
Novela Juvenil[Sedang tahap revisi] Di pertemukannya kelima orang murid dalam keadaan tak terduga, yang pada akhirnya membuat mereka berhubungan dekat satu sama lain. Menceritakan tentang persahabatan antara Winter, Kevin, Arthur, Rian dan Joanne yang membentuk G...