Lagi dan lagi, ia menghela nafas gusar. Menatap satu persatu orang yang berada di hadapannya ini, yang juga melakukan hal yang sama dengan dirinya.
Winter menelungkup kan wajahnya ke meja, lalu di angkat kembali, ia pun memulai percakapan.
"Rian sibuk banget ya akhir-akhir ini?"
Arthur yang sedang meminum sekaleng kopi pun menjawab. "Sibuk karena lomba itu mungkin,"
"Dari dulu dia selalu ditunjuk buat ikut lomba public speaking, ya?"
"Padahal kita itu udah kelas akhir, seharusnya lebih fokus ke ujian gak sih? Kenapa gak pilih anak kelas sebelas atau sepuluh ya?" Tanya Joanne.
"Kalo gue liat, yang milih itu kan biasanya Bu Yulia, guru bimbingan konseling yang udah kayak kepala sekolah. Bu Yulia itu milih murid yang udah pasti bawa pulang penghargaan, kira-kira sih gitu." Tutur Kevin.
"Gue kasian sih sama Rian, dari kelas sepuluh sampai kelas akhir dia mulu yang ikutan, wkwkw!" Ujar Joanne.
Winter sangat gelisah, potongan-potongan memori itu terlintas dipikirannya, Ia sangat membutuhkan jawaban saat ini. Begitu pun dengan Kevin, ia merasakan hal yang sama.
Setelah bertarung dengan pikirannya tadi malam, Winter pun menatap manik Kevin dalam, lalu mengangguk memberikan kode, tanda meyakinkan, agar cowok tersebut menjelaskan semuanya kepada Joanne dan Arthur.
"Joanne, Arthur." Panggil Kevin pada dua orang itu.
Keduanya pun sama-sama menyahut, melihat Kevin dengan raut wajah bertanya.
"Sebenarnya gue ngajak kalian ngumpul gini bukan cuma sekedar ngumpul doang, tapi ada yang mau gue omongin.." Jelas Kevin.
Memang ada hal penting yang harus Kevin beritahukan kepada Joanne dan Arthur, itu sebabnya ia mengajak mereka untuk berkumpul, minus Rian karena dirinya sibuk.
Karena Joanne tidak di beri izin untuk keluar rumah di malam hari, mereka pun berkumpul di rumah Joanne saja. Sekali lagi, ini penting makanya Kevin mengotot agar mereka berkumpul.
"Omongin apa, Vin?" Tanya Joanne.
"Hal penting, penting banget. Kalian dengerin aja pokoknya," Potong Winter dengan serius.
"Kita omongin kulit manggis yang kini ada ekstraknya.." Ucap Kevin, setelah itu ia di gebuk menggunakan bantal oleh Winter.
Kevin pun meminta Winter untuk menghentikan aksinya, kemudian mereka kembali pada mode serius, membuat Joanne dan Arthur tentu saja sangat penasaran.
"Mm, ini pentingkan? Gak mau suruh Rian kesini juga?" Tanya Joanne.
"Jangan, hal penting yang mau gue omongin bersangkutan dengan Rian," Balas Kevin.
"Hah?" Arthur pun mengubah posisi tidurnya menjadi duduk. Santai, tamu adalah raja, jadi tiduran di sofa tidak menjadi masalah buat Arthur.
"Gue bakal ceritain semuanya, apa yang gue sama Winter lihat," Ujar Kevin.
Flashback On
Lima menit sebelum bel pulang berbunyi murid-murid telah menyusun barang masing-masing untuk di masukkan ke dalam tas.
Begitu juga dengan Kevin yang sudah siap siaga duluan, bahkan lima belas menit sebelum bel pulang, sangat hebat bukan?
Ia melihat ke arah Winter, cewek itu sibuk menyalin catatan yang berada di papan tulis kedalam bukunya. Kevin menopang kepala menggunakan telapak tangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/249483528-288-k205526.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GENG BRANDAL [END]
Roman pour Adolescents[Sedang tahap revisi] Di pertemukannya kelima orang murid dalam keadaan tak terduga, yang pada akhirnya membuat mereka berhubungan dekat satu sama lain. Menceritakan tentang persahabatan antara Winter, Kevin, Arthur, Rian dan Joanne yang membentuk G...