Libur panjang telah selesai, tahun ajaran baru pun telah dimulai. Hari demi hari telah di lalui dengan terasa cepat.
Ia memasuki gerbang sekolah dengan penuh semangat, tak terasa waktu berlalu begitu cepat, padahal rasanya baru saja ia menginjakkan kaki menjadi murid di sekolah ini dan sekarang adalah tahun terakhirnya menjadi seorang siswi SMA.
Joanne merapikan helaian rambutnya, berjalan melewati lorong koridor yang masih cukup sepi, dan mendengar sapaan-sapaan ramah dari beberapa adik kelasnya.
Hingga ia sampai di kelas barunya, masih dengan isi murid-murid yang sama hanya saja ruangan kelas mereka telah di pindah, tidak lagi di ruang kelas mereka saat duduk di bangku kelas sebelas dulu.
Memperhatikan seisi kelas, mencari bangku bebas yang ia inginkan, dan sudah pasti bangku barisan belakang.
Ia segera menuju kursi yang telah menjadi pilihan, dan sapaan dari Yessie serta teman-teman gengnya yang lain membuat Joanne heran.
"Hai, Jo!" Sapa Yessie tampak sangat ramah.
"H-hai juga.." Balas Joanne seadanya.
Sebenarnya Joanne tidak ingin berprasangka buruk, tetapi gelagat Yessie dan mantan temannya yang lain terlihat sangat aneh.
"Gimana liburan lo, seru gak?" Tanya Yuni basa-basi.
"Hm, seru aja." Jawab Joanne.
Yessie pun kembali bertanya. "Di postingan instagram, lo liburan sama siapa tuh? Nama geng lo apaan?"
"Geng Bradal? Bridal? Brandal?" Lanjutnya.
"Atau kadal!" Sambar Nana.
"Hahaaha!!" Nana dan ketiga orang lainnya pun tertawa senang.
Berbeda dengan Joanne yang merasa sedang di rendahkan, ia memasang airpods nya lalu menghidupkan lagu, berdiri tegap dan berjalan keluar dengan langkah berani.
Bruk
"Sorry."
Joanne sengaja menabrak bahu Yessie dengan cukup keras, setelah itu memberikan ucapan penuh tekanan. "Gue gak takut sama kalian."
Berikutnya ia berjalan pergi dari sana, dan sempat mendengarkan ucapan Yessie seperti ini. "Gue juga gak takut sama lo!"
"Dasar cewek aneh!" Sambung Giselle.
"Aneh banget iuh!" Sahut Nana.
"Liat aja deh, songong amat jadi orang.." Dan yang terakhir dari Yuni.
Joanne menenangkan pikirannya agar tidak kelepasan emosi, mereka pagi-pagi sudah bikin naik darah saja, pikirnya.
⚛⚛⚛
"Kelas 12 IPS 3, Saya akan menjadi wali kelas kalian hingga akhir kelas duabelas ini, saya harap kalian dapat bekerja sama dengan baik,"
"Sudah tiga tahun kan? Berarti kalian juga sudah tau belajar dengan saya bagaimana, peraturannya apa, dan bagaimana saya menjadi wali kelas,"
"Atau ada yang ingin di tanyakan lagi?"
Semua murid kelas 12 IPS 3 hanya bisa terdiam, tidak berniat untuk memberikan pertanyaan apapun untuk Pak Yanto.
Ya, Pak Yanto kembali menjadi wali kelas mereka lagi. Sepertinya guru berwajah galak itu memang tahu dimana letak murid-murid bandel yang harus selalu di awasi.
"Tidak ada yang ingin bertanya? Kalau begitu saya yang bertanya?"
Kepanikan murid kelas tersebut pun meningkat, berusaha menyenggol kanan dan kiri agar memberikan pertanyaan kepada Pak Yanto.

KAMU SEDANG MEMBACA
GENG BRANDAL [END]
Jugendliteratur[Sedang tahap revisi] Di pertemukannya kelima orang murid dalam keadaan tak terduga, yang pada akhirnya membuat mereka berhubungan dekat satu sama lain. Menceritakan tentang persahabatan antara Winter, Kevin, Arthur, Rian dan Joanne yang membentuk G...