CHAPTER [47] : Garing

116 17 1
                                    

"Huek!!"

Winter menutup mukanya dengan jaket, agar dirinya tidak melihat Lesti yang sedang muntah-muntah alias mabuk perjalanan.

Harumnya wangi stella jeruk ditambah lagi cuaca yang panas dan jalanan rusak membuat seisi bus hening, pada teler, beberapa murid ada tertidur dan ada pula yang santai menikmati perjalanan.

Daftar kelulusan telah di umumkan beberapa waktu yang lalu, seluruh anak-anak kelas dua belas SMAHB pun melaksanakan perpisahan dengan berlibur ke suatu tempat wisata, sesuai permintaan hampir semua murid.

Perjalanan memakan waktu yang cukup lama, itu juga salah satu alasan mengapa suasana bus hening dan murid-murid yang kelelahan.

"Mabuk secara halal ini mah.." Ujar Rian kepada Kevin yang duduk disebelahnya.

Kedua orang penghuni bangku belakang di bus itu tampak santai menikmati perjalanan, baik Kevin maupun Rian tidak ada yang merasa mual, walaupun sebenarnya agak mabuk tapi masih bisa di tahan.

"Stay halal, brother!" Balas Kevin.

Rian menatap keluar jendela, satu persatu tempat mereka lewati misalnya rumah warga, warung, dan lain-lain.

"Masih lama sampenya?" Tanya Rian kepada Kevin.

"Mana gue tau, yang supir ini bus bukan gue." Jawab Kevin.

"Kayaknya sebentar lagi, udah sore soalnya.." Sambung Kevin.

"Lo penat gak, Vin?" Tanya Rian lagi.

"Hm, iya." Jawab Kevin.

"Kalau penat belilah kacang, terus lepas kulitnya.." Celetuk Rian.

"Loh, emang kenapa?" Tanya Kevin penasaran.

"Karena melepas peanut, Aowkaowak!" Jawab Rian.

"Garing bangsat." Ujar Kevin lalu memukul lengan Rian.

Kevin yang tidak mau kalah pun ikut-ikutan memberikan Jokes bapack-bapack kepada Rian.

"Hewan, hewan apa yang bisa bayar di tempat?"

"Hewan apa tuh?" Tanya Rian balik.

"Ikan cod, xixixi!" Jawab Kevin.

"Lagi?" Tawa Kevin.

"Giliran gue," Balas Rian.

Ia mendehem pelan, lalu mulai berbicara. "Burung-burung apa yang suka nolak!"

"Burung apa tuh man?" Tanya Kevin sambil berpikir keras.

"Burung ga gak, xixixi ngakak abies!"

"Aowakwoak!!!"

"Kelabang kalau keluar malam, jadinya kelabing! Xixixi!!" Ucap Kevin.

"Kasian ya orang botak gak bisa jadi presiden.." Jeda Rian.

"Kenapa?"

"Soalnya gak bisa nyalon!!" Sambung Rian.

"Siapa yang bilang gak bisa?" Tanya Pak Sehan yang mendengar percakapan keduanya, karena hanya mereka berdua yang berbicara.

Pak Sehan pun mendekati bangku belakang, lalu duduk di tengah-tengah antara Kevin dan Rian. Keduanya merutuki diri sendiri, terutama Rian yang pakai bawa-bawa botak segala, Pak Sehan 'kan jadinya tersinggung.

"Kalian tau gak, kenapa kalau saya naik motor suka ketawa?" Tanya Sehan dengan wajah serius.

"K-kenapa tuh?" Tanya Rian.

GENG BRANDAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang