"Saya harap, Kalian tidak mengulangi perbuatan seperti ini lagi." Ucap Yulia, Selaku guru bimbingan konseling (BK).
Ketiga orang murid yang sedang di ceramahi itu hanya bisa duduk diam. Winter, Kevin dan Arthur mereka di panggil oleh guru BK dan mendapat peringatan.
"Kalian ini sudah mau naik kelas duabelas. Bisa-bisa saja kalian tidak naik kelas kalau begini terus."
"Apa lagi kalian mulai berani membawa murid baru untuk ikut-ikutan bolos." Jelas Yulia.
"Saya tidak pernah mengajak dia." Sahut Arthur.
"Duain, Eh s-sama maksudnya." Kata Kevin.
"Apa gunanya kalian bolos? Nilai kalian itu sudah bagus, Hanya sikap yang perlu kalian ubah." Ujar Yulia.
"Dulu saat kelas sepuluh kamu masih bersifat baik. Kenapa sekarang berubah?" Tanya Yulia pada Kevin.
Yulia beralih kepada Arthur. "Kamu, Dulu tidak pernah bolos walaupun sering tidur didalam kelas. Apa pergaulan kamu bebas makanya berani bolos?"
"Dan Winter. Kamu itu murid baru sudah berani bolos, Cewek lagi."
"Jangan buang-buang waktu untuk hal yang tidak berguna. Di rumah juga, Apa orangtua kalian tidak mendidik kalian hah?"
"Orangtua saya tidak peduli." Jawab ketiganya serempak membuat Yulia terdiam.
Hening melanda sejenak di ruangan tersebut, Yulia pun kembali membuka suara. "Sudah, Sebagai hukuman peringatan.."
"Winter kamu pintar matematika kan?" Tanya Yulia dan dibalas anggukan oleh Winter.
"Kamu dan Kevin saya utus untuk mengikuti olimpiade matematika." Ucap Yulia.
"Dan kamu juga, Arthur. Olimpiade di laksanakan bulan depan saya harap kalian bisa memenangkan nya. Tidak ada penolakan."
⚛⚛⚛
Keempat orang murid duduk di sofa bekas yang terletak di Rooftop Sekolah. Sekarang adalah jam istirahat jadi mereka bebas mau kemana saja asal masih di dalam sekolah.
"Jadi.." Rian menjeda ucapannya.
"Jadi?" Tanya Winter, Arthur dan Kevin serentak.
"Jadi apa plok.. plok..plok.." Balas Rian sambil bertepuk tangan menirukan seorang pesulap.
Setelah itu ia pun di jitak oleh Kevin, Lalu suasana kembali hening. Mereka hanya memandangi langit dan beberapa bangunan rumah warga, Ada juga yang melamun.
"Jadi, Kalian bertiga di utus buat ikut olimpiade?" Tanya Rian, Serius.
"Hm."
"UDAH GUE TEBA---Hmph!" Ucapan Rian terpotong karena Winter dengan cepat menutup mulutnya menggunakan telapak tangan.
"Suara lo bisa di kecilin gak sih?" Tanya Winter.
"Hehehe, Lagian kan emang bener."
"Kenapa kita bertiga malah di suruh ikut olimpiade? Bukannya di panggil Orangtua atau apa gitu?" Tanya Winter kepada yang lain.
"Lo mau tau alasannya?" Tanya Kevin balik. Lalu dibalas anggukan semangat oleh Winter.
"Sekolah gak bakal mungkin keluarin kita." Sahut Arthur seperti biasa dengan tampang datar.
"Hah?"
"Gue sama Arthur itu murid pintar, Rangking satu dan dua pararel. Bisa di bilang murid kebanggaan sekolah, Kita pernah ikut olimpiade karena niat, Cuma sekali doang dan langsung dapat juara satu. Terus olimpiade yang lain kita ikutnya karena kepaksa."

KAMU SEDANG MEMBACA
GENG BRANDAL [END]
Novela Juvenil[Sedang tahap revisi] Di pertemukannya kelima orang murid dalam keadaan tak terduga, yang pada akhirnya membuat mereka berhubungan dekat satu sama lain. Menceritakan tentang persahabatan antara Winter, Kevin, Arthur, Rian dan Joanne yang membentuk G...