CHAPTER [1] : Pengenalan

1K 222 74
                                    

Mengandung kata-kata kasar seperti umpatan dll, Harap bijak dan jangan di tiru ⚠



















Pesawat telah sampai di bandara beberapa menit yang lalu. Seorang gadis bersurai gelombang itu tengah menunggu jemputan, Ia duduk di kursi tunggu yang mulai sepi.

Winter, Itu namanya. Mungkin beberapa orang yang mendengar itu akan langsung teringat oleh musim dingin. Winter memiliki kulit yang putih seperti salju dan senyum manis yang sangat menarik.

Saat ini masih menunjukkan pukul 14.00, Siang. Winter datang dari Australia, walaupun hanya duduk di dalam pesawat tetap saja sangat melelahkan.

Sambil menunggu supirnya, Winter pun berfoto-foto terlebih dahulu, Narsis sedikit boleh lah selagi bandara ini bagus.

Seorang wanita paruh baya dengan anak balita yang berada di gendongannya duduk di bangku sebelah Winter. Cewek itu pun berhenti dari acara narsisnya dan melihat ke arah anak balita berwajah imut serta mempunyai lesung pipi tersebut.

"Nyenyenye.." Kata Winter tanpa suara, Ia baru saja memperagakan wajah yang di buat sejelek mungkin ke anak tersebut.

1..

2..

Tidak ada apa-apa, Hanya tatapan bingung dari wajah imut anak itu, Tapi dalam hitungan yang ketiga Winter pun panik seketika.

3..

"HUAAAA!!!!" Anak itu menangis ketakutan, Sang ibu yang tadinya sedang menelfon pun melihat ke arah anaknya dan Winter.

Alhasil Winter hanya bisa tersenyum kikuk dan berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi pada anak tersebut.

"Adek kenapa?" Tanya Winter sambil tersenyum manis pada anak kecil tersebut.

"Huaa!! T-takut!!"

"Kamu kenapa? Padahal kakak itu cantik, Kok kamu takut?" Tanya Ibu tadi kepada anaknya.

Winter yang di puji cantik pun merasa terbang ke awan, Ia tersenyum ramah sambil menyisir helaian rambutnya ke belakang telinga. Padahal dirinya yang membuat anak itu menangis.

Di saat yang bersamaan ponsel milik Winter pun berdering, Ia segera mengangkat panggilan dari supirnya.

Mungkin ini balasan untuk Winter karena sudah mengganggu anak kecil tadi. "Halo, dek Winter? Saya jemput nya agak telat gak apa ya? Soalnya mobil tiba-tiba mogok ini."

"Hah?!"

"Kamu tunggu sebentar di bandara bisa? Ah! Atau pulang pakai taksi aja."

"E-emang masih lama banget?" Tanya Winter pada supirnya.

"Kemungkinan ini bakalan lama, Saya juga baru nelpon orang bengkel."

"Yah.. Kalau gitu Winter pulang pakai taksi aja pak,"

"Ya sudah, Hati-hati ya. Maaf juga karena gak bisa jemput kamu."

"Enggak apa, Winter tutup dulu ya."

Setelah mematikan panggilan tersebut Winter pun menghela nafas gusar. Lain halnya dengan anak kecil yang ia ejek tadi, Sekarang malah tertawa seperti mengejek dirinya.

Berdiri dari bangku tersebut Winter pun berjalan sambil membawa kopernya menuju keluar bandara untuk memesan sebuah taksi.

⚛⚛⚛

Pemuda itu terus berlari dari kejaran pria botak yang membawa sebuah gunting rumput di tangannya. Pemuda itu sedikit lagi sampai pada dinding pembatas belakang sekolah.

GENG BRANDAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang