GENG BRANDAL [END]

CHAPTER [6] : Dangerous

Hujan deras tengah melanda kota, Sudah hampir satu jam hujan tak kunjung berhenti. Beberapa aktivitas warga ada yang terhenti dan ada juga yang tetap seperti biasa.

Minggu hari yang di landa hujan. Kevin yang sendirian di rumah tengah terbaring di kasurnya.

Menatap langit-langit kamar yang tidak ada pemandangan apapun selain atap. Sambil menyelimuti diri dan memeluk bantal guling semakin terlihat kesan jomblo nya.

Lama kelamaan ia mulai mengantuk dan terjun kedunia mimpi. Kamar miliknya lumayan luas, terdapat satu kasur king size berwarna biru dongker, satu lemari pakaian, satu meja belajar dan rak buku-buku.

Kamar yang bercat putih sepaket dengan warna rumahnya dan terdapat beberapa tempelan poster model dan idola terkenal yang ia sukai.

Hujan semakin deras dan sesekali petir menyambar. Membuat tidur Kevin sedikit terganggu, Tubuhnya mulai bergetar kedinginan dan mengeluarkan keringat dingin.

Kevin tidak suka hujan, Aktivitas nya terhambat, dunia terasa sangat sepi, ia akan merasa cemas, setelah itu ia akan memilih untuk tidur dan berakhir mimpi buruk. Kevin pun mengambil ponsel pintar miliknya lalu menghubungi salah satu nomor.

"Halo, Vin?"

"L-lo bisa datang kerumah gue?"

"Emangnya kenapa?"

"Gue sendirian, Rumah sepi banget, Males gue."

"Terus gue galau juga."

"Ck, Bisa galau juga lo? Haha!"

"Bisa lah."

"Sebentar hujan lagi deras, Tunggu reda baru gue kesana."

"Ajak yang lain juga. Terus jangan lupa bawa makanan dan minuman."

"Yeu! Seharusnya yang menyediakan makanan dan minuman itu tuan rumah bukan tamunya."

"BODO."

Tuuttt...

Sambungan pun terputus, Kevin beranjak dari kasurnya menuju keluar kamar lebih tepatnya dapur untuk meminum segelas air.

⚛⚛⚛

Winter telah selesai bersiap-siap, Sesuai janjinya ia akan pergi kerumah Kevin. Melihat keadaan diluar, Hujan sudah cukup reda ia bisa pergi keluar menggunakan mobil. Lalu kenapa Winter tidak pergi sedari tadi? Ia memilih untuk rebahan selagi hujan deras.

Memakai sweater hoodie berwarna light purple yang bertulisan Kosong, Lalu celana jeans hitam dan sepatu sneakers berwarna putih, Sangat simpel.

(Visualisasi)

Telah selesai dengan urusannya, Winter pun beranjak keluar dari kamarnya. Melewati sang mama tiri dan adik tirinya yang tengah menonton televisi.