Keesokan harinya Kevin telah masuk sekolah, libur beberapa hari membuatnya agak ketinggalan materi pelajaran.
Masalah dirinya dan sang ayah, Daniel, telah selesai kemarin. Pria yang merupakan orangtuanya itu telah sadar atas apa yang diperlakukannya selama ini.
Kunci dari permasalahannya adalah komunikasi, Kevin mengakui jika dirinya pengecut karena sejak dulu tidak berani mengutarakan pendapatnya kepada sang ayah, selain karena kesibukan Daniel.
Lalu bagaimana hubungannya dengan Winter? Masih menggantung, tidak jelas sudah berbaikan atau belum.
Kevin sudah menghubungi Joanne dan Rian, jika kemarin ia yang mengabaikan kali ini dirinya lah yang di abaikan. Akhir-akhir ini hubungan nya dengan keempat sahabatnya itu cukup renggang, dan Kevin akan memperbaikinya seperti semula.
Berjalan di koridor sekolah, perhatiannya terfokus pada tiga orang yang sedang di carinya. Joanne yang sibuk memeluk beberapa buku pelajaran, Rian yang sibuk berceloteh dan Arthur yang hanya menyimak.
Ketiganya tampak biasa saja, sedikit membuat hati Kevin teriris, namun cowok itu segera mempercepat langkahnya mendekati ketiga orang tersebut.
"Ian, Jo, Ar!" Panggil Kevin.
Serempak ketiganya menoleh, Rian yang lebay langsung terlonjak kaget.
"Eh, Vin, beneran lo? Kirain udah.." Rian memberhentikan ucapannya.
"Masih ingat kita lo?" Tanya Joanne sarkas.
"Kirain ada masalah dikit langsung ninggalin dan gak mau berhubungan lagi.." Sambungnya.
"Wkwkwk gue kira lo udah pindah, jauuuhhhh.." Kata Rian.
Arthur hanya menatapnya datar dan tanpa minat, seperti awal mereka berjumpa, mendengar perkataan Joanne dan Rian membuatnya tersenyum sinis.
Di sindir secara langsung adalah sesuatu yang sangat menyakitkan hati, apa lagi sindiran itu berasal langsung dari sahabat, lalu kalimat yang di ucapkan oleh mereka seperti pisau yang sangat tajam.
"Udah, yuk buruan. Berat gue bawa buku mulu.." Ujar Joanne mengajak Rian dan Arthur pergi.
"T-tunggu!" Ucap Kevin.
"Plisss.. Ikut gue sebentar, ada yang mau gue bicarain ke kalian.." Sambungnya.
⚛⚛⚛
Bel masuk belum berbunyi, hari masih terlalu pagi, dan menunjukkan pukul setengah tujuh. Murid-murid yang datang belum terlalu ramai, hanya murid yang rumahnya cukup jauh dari sekolah yang telah datang, sedangkan murid yang rumahnya dekat malah sengaja datang terlambat.
Sesuai permintaan Kevin tadi, Rian, Joanne dan Arthur pun akhirnya mau mendengarkan pembicaraannya. Sekarang mereka telah berada di kantin, tempat yang masih sepi dan tidak berisik.
"Oke, gue langsung ngomong aja.." Ujar Kevin, dibalas anggukan oleh yang lain.
"Gue minta maaf buat yang udah berlalu, maaf kalau gue buat salah ke kalian semua. Maaf karena sikap gue ke Winter waktu itu terlalu berlebihan, maaf juga karena waktu kalian hubungin gue malah gue abaikan.." Jelas Kevin.
"Dan satu lagi, Ar, gue minta maaf karena udah nonjok lo malam itu.." Lanjut Kevin dengan rasa bersalah.
"Bagus kalau lo ngaku dan minta maaf, tapi lo harus bener-bener minta maaf ke Arthur dan Winter. Soalnya gue gak terlalu bermasalah sih sama lo.. Cuma kesel aja..." Balas Joanne.
"Nah duain.." Sahut Rian.
Kevin mengangguk paham, lalu ia menghadap ke Arthur dengan wajah serius. "Gue minta maaf--"
![](https://img.wattpad.com/cover/249483528-288-k205526.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GENG BRANDAL [END]
Novela Juvenil[Sedang tahap revisi] Di pertemukannya kelima orang murid dalam keadaan tak terduga, yang pada akhirnya membuat mereka berhubungan dekat satu sama lain. Menceritakan tentang persahabatan antara Winter, Kevin, Arthur, Rian dan Joanne yang membentuk G...