CHAPTER [36] : Mengabulkan permintaan

90 15 0
                                    

Sejak kemarin sore hubungan Winter dan Arthur menjadi canggung. Hingga di sekolah pun keduanya tidak berbicara satu sama lain, tetapi Rian, Joanne dan Kevin sepertinya tidak peka dengan keadaannya.

Di kelas, seperti biasanya Arthur menidurkan kepalanya di atas meja dengan tangan sebagai bantalan.

Masih memikirkan pernyataan cintanya yang di tolak oleh Winter, lalu yang lebih pahit gadis itu malah menyukai Kevin, sahabatnya juga.

Mungkin cinta segitiga? Atau bertepuk sebelah tangan? Dua-duanya tidak pernah di harapkan oleh Arthur.

Arthur sengaja meminta Winter untuk segera menyatakan perasaannya kepada Kevin. Apakah yang diminta nya agak jahat? Arthur tahu jika Kevin tidak memiliki perasaan lebih kepada Winter.

Ia sudah tahu jawaban apa yang akan didapatkan oleh Winter nantinya, maka dari itu Arthur meminta gadis itu untuk segera menyatakan perasaannya sebelum semuanya semakin dalam.

Namun ia agak ragu, Kevin akan menolak atau justru malah menerima Winter. Dari perlakuannya, apakah mungkin jika Kevin hanya memiliki perasaan sebagai sahabat? Kalau di ingat-ingat Kevin adalah yang paling gampang jatuh cinta dan sekalinya jatuh cinta akan sangat bucin.

Di sisi lain, kelas yang sama. Winter duduk termenung, sama seperti Arthur, kejadian semalam masih terlintas di otaknya. Bagaimana Arthur mengungkapkan perasaannya sampai jawaban menolak dari dirinya.

Ia benar-benar jujur soal perasaannya terhadap Kevin, cowok itu telah mengisi hatinya sejak lama, awal pertemuan mereka.

Dulu ia hanya tertarik berteman dengan Kevin, karena bisa di ajak membolos. Semakin hubungan mereka dekat malah timbul perasaan suka di hatinya.

Benar kata Arthur, terkadang cinta itu tidak butuh alasan. Kalau hatimu telah memilihnya, tidak akan ada kata peduli dengan alasannya.

Kamu suka dia karena fisik? Atau kamu suka dia karena sifat? Atau mungkin dengan finansialnya? Justru cinta dengan alasan yang terkadang membuat cinta itu menjadi tidak utuh. Tetapi cinta tanpa alasan juga bisa membuat kita bodoh.

Winter melihat ke arah Kevin yang sibuk melipat-lipat kertas origami entah menjadi bentuk apa, Winter sendiri pun tidak tahu.

Notifikasi masuk, sebuah pesan dari aplikasi chat mengalihkan atensi Winter dari Kevin. Segera ia membuka aplikasi tersebut.





Arthur
Online | baru saja


Win.
Kpn lo mau
Ngabulin permintaan gue?


Yg semalam?
Emngnya kenapa?


Gue bakal
Dukung lo.
Gk ush takut
Lo harus yakin.
Perasaan yg dipendam
lama² itu gak baik..

Pulang sekolah
Nanti.

Oke.




Winter mematikan layar ponselnya, menatap ke arah samping kirinya, ujung ke ujung, Arthur, cowok itu juga menatapnya beberapa detik saja setelah itu ia buang muka.

Kevin yang semulanya menunduk kini menegakkan tubuhnya, menjadi bersandar pada bangku. Membuat tatapan Winter sekarang teralih kepadanya.

GENG BRANDAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang