Suasana cukup sunyi, di sini hanya terdengar pelan suara alat tulis dan lembar-lembar soal yang dipegang oleh masing-masing murid.
Ujian kenaikan kelas sepuluh dan sebelas serentak di laksanakan sejak empat hari yang lalu, dan saat ini adalah hari ujian yang terakhir.
Ruangan 11 IPS 3, di awasi oleh dua orang pengawas yaitu Bu Riri dan Pak Ningrat alias Ningsih. Kedua orang guru yang baik di hari-hari biasa, tapi berubah sinis saat ujian, jangan harap kalian akan lepas jika ketahuan menyontek.
Di hari terakhir ujian ini mata pelajarannya adalah matematika, kata guru-gurunya sih 'Kalian harus berjuang keras sebelum merdeka' padahal setelah ujian mereka harus melihat remedial lagi.
Kevin menggerutu kesal didalam hatinya, ia cukup pusing melihat angka-angka yang memenuhi lembaran soal tersebut. Ia tidak belajar tadi malam, bukan lupa tetapi ia ingat, namun malas untuk belajar.
Sudah lebih setengah soal ia kerjakan, karena beberapa soal hampir serupa dan telah ia pelajari saat olimpiade lalu. Namun tidak semuanya ia ingat, masih ada setengah soal lagi yang belum ia kerjakan dengan waktu tersisa limabelas menit.
Posisi duduk sengaja di acak, Winter berada paling depan sisi kanan dan gadis itu tampak santai mengerjakan soal mungkin karena ia benar-benar belajar semalaman. Lalu Rian di pojok sisi kiri di sebelahnya ada Lesti si cerewet yang tidak memungkinkan Rian untuk bertanya jawab.
Arthur berada di tengah-tengah, dan ia mengerjakan tugas dengan santai saja. Sedangkan Kevin tetap pada bangkunya biasa, dan ada Gino si anak yang handal menyontek:)
Satu-satunya cara gue harus minta bantuan Gino, batin Kevin.
"Sst! Gino!" Panggil Kevin dengan pelan.
"Apa?" Gino mengalihkan penglihatannya ke arah Kevin.
Siapapun yang bergerak pasti mencurigakan, Bu Riri tengah menatap kedua murid itu dengan tajam. Membuat Kevin dan Gino sama-sama memberi sinyal panik.
"E-em gue pinjam penghapus, punya gue hilang.." Ujar Kevin, jujur penghapus miliknya memang hilang entah kemana.
"Nih."
Gino memberikan penghapus miliknya lalu diterima Kevin dengan terus berpikir cara agar ia bisa menyontek, karena sebenarnya ia tidak membutuhkan penghapus, hanya pengalihan saja.
Agar tidak mencurigakan karena Bu Riri terus memperhatikannya, ia menghapus-hapus asal kertas kosong yang memang disediakan untuk mencari jawaban melalui rumus, namun kegunaannya berbeda saat di gunakan oleh Kevin kertas itu malah di coret-coret asal mulai dari tanda tangannya, gambar animasi Naruto, Anime, Fanart Kpop, hingga gambar abstrak.
Ting!
Ide bermunculan di otaknya, ia merobek ujung kertas kosong dengan berukuran kecil menuliskan pertanyaannya.
"Gino!" Panggil Kevin lagi berniat untuk mengembalikan penghapus, modusnya.
Kevin memberikan penghapus tersebut serentak menyelipkan kertas kecil itu ke tangan Gino. Gino tentu saja paham dengan kertas kecil yang diselipkan itu, ia membukanya perlahan.
'Kasih tau gue jwbn nmr 30-50.'
Gino agak melotot kaget, melirik ke arah Kevin dengan nyolot dan menarik nafasnya dalam-dalam setelah itu membuangnya keluar perlahan. Kevin hanya terlihat santai sambil membolak-balik soal ujiannya, sok sibuk.
Bisa-bisanya minta jawaban sebanyak ini, dia kagak belajar apa gimana dah, batin Gino berjulid.
Bila ia tidak memberikan jawaban, yang ada ia akan mendapatkan masalah nantinya. Tidak mau mendapatkan masalah dengan anak yang terkenal bandel itu, Gino pun menulis jawaban padahal kertas kecil yang baru.

KAMU SEDANG MEMBACA
GENG BRANDAL [END]
Teen Fiction[Sedang tahap revisi] Di pertemukannya kelima orang murid dalam keadaan tak terduga, yang pada akhirnya membuat mereka berhubungan dekat satu sama lain. Menceritakan tentang persahabatan antara Winter, Kevin, Arthur, Rian dan Joanne yang membentuk G...