PROLOG 1

53.6K 2.3K 112
                                    

Selamat membaca 🥰

***

Anna kecil yang masih berusia lima tahun terus menatap keluar jendela mobil melihat rumah mewah yang berjejer dilewati mobil yang ditumpanginya.

Kepalanya memikirkan rumah baru yang akan ia tempati bersama kedua orangtuanya.

Ia penasaran seperti apa rumah barunya karena papi-nya bilang kalau rumahnya lebih besar dan mewah dibanding rumah lama mereka.

Sampai akhirnya mobil yang dikendarai papi-nya berbelok memasuki gerbang mewah yang sudah di buka satpam.

Tatapan Anna tidak lagi tertarik untuk mengetahui seperti apa rupa rumah barunya karena ada yang lebih menarik perhatiannya.

Bocah lelaki tampan yang mungkin usianya tidak jauh dengan Anna tengah mengayuh sepeda kecilnya di sebrang jalan.

Bocah itu lalu berbelok tepat memasuki rumah yang bersebrangan dengan rumahnya.

Apa mungkin bocah itu akan menjadi tetangga barunya?

Jika iya, Anna akan sangat senang karena di rumah lamanya ia tidak memiliki teman seorang pun.

Ia tidak menyukai orang-orang di rumah lamanya karena mereka sangat menyebalkan.

"Anna, ayo turun." Angel membuka pintu mobil belakang yang di tempati Anna.

Anna masih enggan menanggapi karena perhatiannya masih menatap ke sebrang rumah memperhatikan bocah tadi yang akan memasuki rumah bocah itu.

"Mungkin Anna ingin di gendong, Sayang. Biar Mas saja yang membawa Anna masuk."

Barulah Anna menatap Devano dan langsung merentangkan tangannya karena bocah lelaki itu sudah hilang dari pandangan.

"Pi, Mi, Anna pengen kesana." Anna menunjuk dengan jari kecilnya ke rumah yang ada di sebrang jalan.

"Hah?" Devano dan Angel tentu langsung terbengong dengan permintaan aneh anak mereka.

"Memang Anna kenal sama pemilik rumahnya?" Angel mencubit gemas sebelah pipi gembul Anna, "Kita 'kan masih orang baru di sini, Sayang."

Anna menggeleng polos yang membuat Devano maupun Angel langsung gemas dengan anak mereka.

Devano menciumi kedua pipi Anna lalu memeluk pinggang Angel untuk berjalan masuk ke dalam rumah baru mereka.

Rumah yang sudah siap huni tanpa perlu menyiapkan apapun karena orang-orang Devano sudah mengurusnya.

Prinsip Devano masih sama; selagi ada uang untuk apa menyusahkan diri?

Akan sia-sia kerja keras Devano selama ini jika Angel selaku istri yang di jaganya masih harus mengerjakan pekerjaan rumah.

"Nanti ya, kita kesana bareng-bareng buat kenalan." Angel membujuk saat melihat Anna masih memperhatikan rumah yang bersebrangan dengan rumah mereka.

Anna langsung berseru senang lalu mengecup pipi Angel, "Yeay, makasih."

***

Angel tengah memasak di dapur untuk makan siang keluarganya. Kedua asisten rumah tangganya masih di beri cuti libur dan akan kembali dua hari lagi.

Sedangkan Devano sedari tadi berada di ruang kerja untuk memastikan kelengkapan dokumen penting yang tidak tertinggal satu pun karena kepindahan mereka.

Sebenarnya Devano sudah melarang Angel memasak dan menyarankan untuk delivery saja namun Angel memaksa tetap ingin masak.

Lagipula sangat jarang Angel memasak karena Devano yang begitu gigih melarangnya.

ANNA & JEFF [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang