PART 21

23.1K 1.4K 45
                                    

"Kita awalnya gak nyangka kamu mau temenan sama kita-kita, Gia."

"Kenapa gitu?" Anna menatap heran Sandra sambil menikmati dimsum miliknya.

"Ya, abisnya kan lo cantik banget terus selebgram juga makanya kita mikir mana mau lo temenan sama kita-kita yang tampilannya biasa aja," jelas Nanda.

"Nggak gitu lah, kebetulan aku butuh temen dan seneng pas Sandra ngajakin temenan." Anna tertawa kecil, "Soalnya pas ospek walaupun sekelompok aku sama Sandra gak begitu akrab."

"Sandra cerita ke gue kalo dia sampe degdegan karena chat lo duluan dan takut gak di respon tapi ternyata lo ramah banget," ucap Nanda.

"Iya bener, makanya pas sebelum tadi pagi Anna dateng aku ajak Nanda juga buat temenan dan parahnya kita tetangga kos tapi gak tau kalo bakal sekelas karena pas ospek gak pernah papasan sekalipun jadi mikirnya bakal beda fakultas," ujar Sandra panjang lebar.

"Berarti kalian satu kosan tapi beda kamar gitu, ya?" Tanya Anna.

Sandra dan Nanda serempak mengangguk, "Kapan-kapan main ke kos kita atau sekalian ngekos aja biar tetangga bertiga."

"Kayaknya aku bisanya main aja kalo ngekos gak akan mungkin diizinin lagian rumah nambah sepi kalo aku gak ada."

"Kamu pasti anak tunggal, ya?"

Anna mengangguk mengiyakan, "Lagian aku orangnya gak gampang buat beradaptasi jadi buat ngekos sendiri gak pernah kepikiran."

"Lagian modelan lo gak pantes ngekos tapi pantesnya tinggal di apartemen," ujar Nanda.

"Kamu juga Nanda bisa di apartemen tapi kamu nya malah milih kos," sela Sandra.

"Abisnya enakan ngekos sih lebih deket ke kampus, terus hemat uang juga lumayan biaya tinggal kan bisa gue pake buat nambah uang bulanan."

Nanda memang asli Jakarta namun jarak rumah yang lumayan jauh membuatnya memilih untuk tinggal di kosan sedangkan Sandra asli Bogor yang memang sudah seharusnya menyewa kosan.

"Tapi Gia lo gak papa kan temenan sama kita-kita, soalnya denger cerita lo yang gak terlalu suka temenan pas sekolah bikin gue sama Sandra ngerasa gimana ya bingung jelasinnya."

"Ih, nggak lah! Aku seneng kok temenan sama kalian karena pas sekolah aku selalu ngikutin Jeff kemana pun, jadi pas Jeff lulus bikin aku gak punya temen deket."

"Hebat kamu selama sekolah tahan gak punya temen, kalo aku mungkin udah di bully."

"Mau gimana lagi aku gak terlalu suka sama temen sekelas aku, kebanyakan munafik baiknya didepan doang."

"Gue juga paling males sama orang-orang gitu," sungut Nanda, semoga pertemanan kita terjalin baik sampe seterusnya, ya."

Anna mengangguk diikuti Sandra.

"Foto yuk buat kenang-kenangan hari pertama kita kuliah," ajak Sandra.

"Pake hp aku aja," tawar Anna yang langsung membuka aplikasi kamera dan mengajak kedua temannya untuk selfie bersama.

"Ikut dong." Rendi yang secara tiba-tiba datang langsung bergabung masuk dalam layar kamera.

Ketiganya langsung menatap Rendi penuh kekesalan. Mereka baru berfoto sebanyak tiga kali dan itupun di rusak Rendi saat foto ketiga.

"Kirim lewat WA atau DM ya, Gianna."

Anna mendengus melihat cengiran Rendi yang tampak ceria padanya.

Anna kira ia tidak akan bertemu Rendi setelah dipertemukan dalam satu kelompok ospek namun ternyata tanpa disangka ia harus satu kelas dengan lelaki menyebalkan itu.

ANNA & JEFF [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang