Anna menuruni tangga rumahnya untuk mengambil pesanan delivery di depan gerbang rumah.
Dengan riang Anna menerima tiga plastik yang berisi delapan burger, lalu kentang goreng, dan minuman cola serta float yang jumlahnya sama banyak..
Anna sengaja memesan banyak makanan karena ingin menonton film di rumah. Ia sudah menghubungi Jeff agar bisa bergabung dan lelaki itu berjanji akan segera sampai.
"Eh, bawa apa tuh?"
Anna berusaha mengabaikan suara salah satu keponakannya saat ia melewati ruang keluarga yang kini menjadi tempat berkumpul keluarganya.
"Bagi dong laper nih." Fino sudah menghadang Anna dan mencoba mengintip isi dari plastik yang masih Anna genggam erat.
"Ih nggak mau!" Anna menjauhkan makanannya dari Fino, "Salah sendiri tadi ditawari gak mau!"
"Itu kan tadi, Te." Fano datang bergabung, "Sekarang kita laper."
"Sekali nggak tetep nggak!" Anna mempertahankan ketiga plastik ditangannya agar tidak direbut.
"Lagian Kakak kan pesen banyak jadi apa salahnya sih bagi ke kita sedikit!" Fino mulai merengek.
"Ini kan buat Jeff juga, bukan cuma aku aja," elak Anna masih kekeh tidak ingin berbagi.
"Bang Jeff gak serakus it-"
"Anna, Bagi sayang sedikit aja ke Fino sama Fano ya." Angel datang dari arah dapur dengan membawa nampan berisi beberapa minuman dan cemilan.
"Nggak mau!" Anna menggeleng kekeh.
Angel hanya menghela napas menyerah karena jika sudah seperti ini Anna tidak akan mau dibujuk.
"Kalian," decak Angel saat sudah bergabung disofa ruang keluarga.
Angel tidak habis pikir melihat Devano, Tania, dan Axel yang sejak tadi tidak berusaha melerai kegaduhan dirumah.
"Gue nyerah kalo Anna, Ngel. Aneh banget bisa-bisanya itu anak keras kepala banget," ucap Tania geleng-geleng kepala dengan takjub.
"Itu kan ajaran kamu, Ta," balas Angel sedikit sengit.
Tania hanya terkekeh diikuti Axel yang senantiasa duduk disamping Tania.
"Udah gak papa." Devano menatap Angel santai dan mengusap punggung istrinya yang duduk tepat disampingnya.
"Fano, Fino, udah jangan ganggu Tante kalian." Axel bersuara dan menatap kedua anaknya yang masih setia mengemis pada Anna, "Biar Daddy pesankan apa yang kalian mau."
"Tuhkan kebiasaan Daddy selalu bela si pelit ini!" Decak Fino.
"Pelit kata kamu!" Anna tersulut emosi tidak terima, "Kalo aku pelit, gak mungkin dong aku tawarin kalian dulu tadi! Salah kalian pas aku mau pesen bilangnya pada gak mau jadi aku gak pesenin!"
Angel dan Devano mulai pusing melihat kelakuan ketiganya, sangat berbeda jauh dengan Tania dan Axel yang tampak santai-santai saja.
"Coba Fano Fino contoh adek kalian, Felix, dia anteng aja dari tadi," Axel berkata kembali pada kedua anak kembarnya.
Fano dan Fino langsung menatap Axel dan adik mereka bergantian, "Jelas Felix anteng kan dikasih maen game."
Axel hanya menggeleng melihat betapa kompak anak kembarnya jika sudah membantah.
Ditengah keributan itulah Jeff datang yang langsung membuat Devano bernapas lega.
"Jeff, kebetulan kamu kesini," ucap Devano yang pertama kali menyadari kehadiran Jeff.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNA & JEFF [END]
Romance21+ Dari kecil Gianna Kayla Prasetya selalu mengganggap Jeffery Gio Arion miliknya. Bahkan ketika keduanya tumbuh dewasa bersama, Anna senantiasa tetap mengikuti kemanapun Jeff pergi. Bagi Anna, tidak ada lelaki manapun selain Jeff di hatinya. Ber...