PART 1

41.1K 2.2K 189
                                    

Selamat membaca 😍

***

Anna memperhatikan hujan yang mulai reda setelah sekian lama ia berteduh di warung kecil yang tidak jauh dari sekolahnya.

Beruntung di warung ini hanya terdapat Anna dan ibu penjual karena Anna tidak begitu menyukai keramaian.

Apalagi jika ada orang yang mengenalnya dan tidak jarang mereka meminta foto bersama Anna.

Entah sejak kapan Anna berubah menjadi selebgram. Followersnya naik pesat saat akun instagram miliknya di follow oleh kakak iparnya.

Padahal Anna sengaja dari lama tidak ingin memfollow ataupun di follow kakak iparnya yang merupakan mantan artis namun masih famous sampai sekarang.

Followernya sudah memasuki seratus ribu followers. Cukup banyak bagi orang biasa seperti Anna untuk mendapatkan itu.

Bukannya senang karena menjadi selebgram Anna risih karena banyak direct message dari orang-orang yang tidak ia kenal apalagi kebanyakan lelaki yang melakukannya.

Ditambah akun olshop yang setiap harinya menawarkan endorse barang. Sungguh Anna tidak menyukai semua itu.

Karena bagi Anna tidak ada yang lebih menarik daripada lelaki yang tengah ditunggu olehnya.

Lelaki itu sudah setuju untuk menjemputnya satu jam yang lalu namun sampai saat ini batang hidungnya belum terlihat.

Membuat Anna bete saja di udara dingin karena hujan turun.

Setengah jam berlalu dari hujan yang sudah reda Anna masih belum melihat lelaki yang di tunggunya muncul.

"Non, mau teh anget?" tanya Ibu penjual yang sedari tadi memperhatikan Anna yang terlihat kedinginan.

Anna langsung menggeleng, walaupun sudah hampir tiga tahun Anna bersekolah namun belum pernah Anna membeli apapun di warung kecil ini.

Devano selalu melarangnya untuk jajan sembarangan di warung seperti ini. Katanya tidak begitu higienis dan Anna tentu saja menurut dengan patuh.

"Di minum ya, Non. Gratis kok, gak apa-apa lumayan buat angetin badan." Ibu penjual yang tidak Anna ketahui namanya menyimpan begitu saja segelas teh hangat yang masih mengepul di atas meja.

Anna menatap teh di depannya lalu beralih menatap dengan tersenyum pada ibu penjual warung, "Makasih, Bu."

Anna mengusap-usap tangannya yang sudah kedinginan ke sisi tubuhnya yang di balut seragam sekolah.

"Ish, kemana sih?!" Anna yang sudah berada di batas kesabaran mulai mengaktifkan ponselnya.

Baru saja Anna akan menelepon, orang yang sedari tadi Anna tunggu sampai dengan motornya.

Dengan wajah yang masih terlihat kesal Anna memerhatikan Jeff yang tengah memarkirkan motornya dekat warung yang Anna tempati.

Anna berdiri saat Jeff telah membuka helmet yang dipakainya lalu menghampiri Anna.

"Ish, udah hampir dua jam aku disini. Kemana aja sih, Jeff?!" Anna langsung mengeluarkan kekesalannya pada Jeff yang sudah berdiri di dekatnya.

Jeff menghembuskan nafasnya dengan kesal, "Aku 'kan sudah bilang ke kamu kalau masih ada kuliah, An. Kamu yang ngeyel buat nunggu aku terus."

"Ih." Anna yang tidak terima di salahkan memilih memalingkan mukanya pada Jeff.

Jeff yang melihat Anna yang sudah biasa bersikap semau gadis itu hanya bisa bersabar.

ANNA & JEFF [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang