Selamat membaca dan semangat puasanya karena bentar lagi lebaran 😬💞
❣❣❣
Jeff menuruni tangga rumahnya menuju meja makan yang terdapat kedua orangtuanya.
"Pagi," Jeff menyapa keduanya sebelum ikut bergabung duduk untuk menikmati sarapan.
"Makan yang banyak, Nak," titah Sintia menatap lembut Jeff.
Jeff hanya mengangguk sampai setengah ia menghabiskan sarapannya orangtuanya harus pamit lebih dulu.
"Papa ada operasi hari ini, jadi kami harus berangkat sekarang," jelas Sintia mengikuti suaminya yang telah menyelesaikan sarapan.
"Baik-baik di rumah, Jeff," pesan Adrian sebelum meninggalkan meja makan yang diikuti Sintia.
Jeff hanya mengedikkan bahu karena sudah terbiasa melihat kesibukan orangtuanya yang berprofesi dokter sekaligus dosen di kampusnya.
Rumah sakit tempat orangtuanya bekerja pun milik kakeknya yang mungkin sebentar lagi akan di wariskan ke papanya sebagai pemegang waris.
Namun bisa jadi juga akan di wariskan langsung ke kakaknya, Arvin, yang juga memiliki profesi serupa seperti kedua orangtuanya.
Hanya saja Arvin mengabdikan seluruh kinerjanya sebagai dokter, tidak menjadi dosen seperti orangtuanya.
Arvin juga sudah menikah beberapa tahun lalu dan sudah memiliki anak. Bahkan rumah kakaknya hanya melewati dua rumah dari rumah kedua orangtuanya.
Anehnya Jeff yang memiliki kecerdasan serupa keluarganya tidak berminat untuk masuk kedokteran. Ia lebih suka mempelajari bisnis yang telah di ajarkan sedari awal oleh Devano ketika pertama kali magang.
Awalnya orangtua Jeff menentang ketika ia menolak untuk masuk kedokteran namun setelah Jeff menjelaskan dan meyakinkan keduanya mau tidak mau mereka pun setuju.
Tidak terbayang juga oleh Jeff jika ia masuk kedokteran yang pasti Anna akan mengikutinya. Otak Jeff mampu saja masuk kedokteran namun Anna? Tentu tidak.
Mengingat Anna membuat Jeff ingat jika sudah satu bulan setengah ia menghindari gadis itu secara sengaja.
Bukan tanpa alasan, Jeff ingin Anna fokus ada ujian dan kelulusannya karena jika bersama Jeff gadis itu akan sangat sulit belajar.
Jeff juga sudah melewati UAS semester genapnya bersamaan ia yang juga telah menyelesaikan project di perusahaan Devano.
Cukup lelah namun Jeff menikmati waktu sibuknya. Tak jarang ia tidak pulang dan memilih menginap di hotel terdekat ataupun di apartemen Jack maupun Jordan.
Setelah menyelesaikan sarapan Jeff kembali ke dalam kamar untuk mengambil sesuatu yang sudah ia persiapkan untuk Anna.
Cukup sulit bagi Jeff membawa hadiah yang sudah dari lama diimpikan gadis itu namun belum juga Jeff kabulkan.
Setelah tahu Anna dinyatakan lulus kemarin, dengan segera Jeff membelikan hadiah yang sangat merepotkan untuknya.
Devano dan Angel bahkan menyambut kedatangan Jeff dengan tawa kecil mereka karena mungkin Jeff terlihat lucu sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNA & JEFF [END]
Romance21+ Dari kecil Gianna Kayla Prasetya selalu mengganggap Jeffery Gio Arion miliknya. Bahkan ketika keduanya tumbuh dewasa bersama, Anna senantiasa tetap mengikuti kemanapun Jeff pergi. Bagi Anna, tidak ada lelaki manapun selain Jeff di hatinya. Ber...