PART 28

24.9K 1.6K 228
                                    

Part ini isinya Anna & keluarga, jadi jangan bosen hehe

Selamat membaca🥰

***

Anna masih berdiri sejak tiga menit yang lalu ia menginjakan kaki di depan gerbang tinggi dari rumah tiga tingkat.

Ia hanya menatap kosong rumah Tania tanpa berniat menekan bel atau apapun.

Hari ini rasanya berat untuk Anna apalagi jika mengingat kota kelahirannya. Dimana Jeff yang memutuskan hubungan mereka untuk break padahal Anna sudah memohon namun lelaki itu tetap mengabaikan.

"Break?" Anna menatap Jeff dengan mata yang mulai berkaca-kaca tidak percaya akan ucapan lelaki itu.

"Aku gak mau!" Anna menggeleng keras sambil berusaha menggenggam tangan Jeff, "Aku gak mau putus sama kamu, Jeff!"

"Kita cuma break, Anna. Bukan putus, paham?!"

Anna tetap menggeleng dengan tangannya yang sudah berhasil menggenggam tangan Jeff.

"Apapun itu aku gak mau, Jeff. Aku gak bisa jauh sama kamu, hiks!"

"Ini demi kebaikan kita, Anna. Seperti yang aku bilang sebelumnya, aku pengen kita sama-sama introspeksi diri."

"Aku bisa berubah saat ini juga seperti yang kamu mau tapi jangan break, Jeff! Tolong."

"Keputusan aku udah gak bisa diubah. Aku pengen kita break."

"Jeff...." Anna menatap Jeff lemah dengan air matanya yang semakin deras keluar.

"Sekarang kamu pulang."

Tubuh Anna merasa lemah tidak bertenaga sehingga ia hanya pasrah saat Jeff menggenggam tangannya untuk keluar apartemen.

Jeff memesankan taksi dan memaksa Anna untuk naik lalu memberitahukan alamat rumah Anna ke supir taksi tersebut.

Namun Anna saat itu memilih tidak segera pulang. Ia meminta pada supir taksi untuk berkeliling hingga sore hari menjelang.

Barulah Anna memutuskan kemana ia pergi dan pilihannya adalah Bali.

Tanpa sadar air matanya kembali keluar mengingat kejadian tadi pagi. Ia heran kenapa air matanya masih saja ada padahal sudah hampir seharian Anna menangis.

Dengan kasar Anna mengusap air matanya terus-menerus yang malah semakin membuatnya menangis pilih.

Dengan ragu-ragu akhirnya Anna menekan bel pintu hingga tidak lama kemudian ia melihat sosok Tania dan Axel yang berlari kecil menghampirinya.

"Anna, kamu kenapa?" Tania segera memeluk Anna yang menangis setelah pintu gerbang terbuka.

"Hiks, Kakak." Anna membalas pelukan Tania erat-erat dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher wanita itu.

"Anna, kamu kenapa nangis? Terus kamu sama siapa kesini? Astaga jangan buat Kakak khawatir."

Berbagai pertanyaan Tania lontarkan karena ia sangat khawatir mendapati Anna sendirian pergi ke rumahnya.

"Udah, Sayang. Anna nya jangan di tanya-tanya dulu. Lebih baik sekarang kita bawa masuk," lerai Axel yang sedari tadi mengusap-usap rambut Anna.

Tania mengangguk dan mencoba melepaskan pelukannya.

"Kita masuk ya ke dalam." Tania menatap Anna sambil membersihkan air mata di wajah Anna.

Anna mengangguk lemah dan menurut saat Tania serta Alex yang menuntunnya untuk masuk ke dalam rumah mereka.

ANNA & JEFF [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang